FEATUREDKONAWE

Diduga Dana Sengnisasi Disunat, Warga Desa di Konawe Terima Seng Bekas

290
×

Diduga Dana Sengnisasi Disunat, Warga Desa di Konawe Terima Seng Bekas

Sebarkan artikel ini

UNAAHA – Sepertinya program sengnisasi Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa untuk membantu masyarakat yang akan mengganti atap rumah dari rumbia menjadi atap seng tidak sesuai harapan. Pasalnya warga di Desa Anggadola Kecamatan Wonggeduku Barat Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) menerima seng bekas dan tidak mencukupi.

Program Sengnisasi adalah Program Pemerintah Kabupaten Konawe yang berasal dari APBD Kabupaten Konawe Tahun Anggaran 2017 sebanyak Rp 5 juta per rumah, setiap desa mendapat jatah 7 rumah dengan total 35 juta per desa.

Salah satu penerima bantuan, Asran menuturkan, bantuan yang diberikan padanya hanya 26 lembar seng baru, 13 seng bekas dan biaya gesek Balok 1 kubik seharga Rp 700 Ribu, bahkan lanjutnya, paku seng pun dibeli oleh penerima sendiri.

“Bahkan kami harus membeli bumbungan sendiri serta membagi dua biaya tukang, saya juga pusing, sudah dibantu tapi buat saya tambah susah karena rumah saya sudah terlanjur di bongkar, sementara kondisinya seperti ini,” kata pria yang akrab dipanggil Sera ini, Kamis (23/11).

Ketika Camat Wonggeduku Barat, Keni Yudha Permana, memantau langsung lokasi rumah warga yang mendapat bantuan, terlihat kondisi yang memprihatinkan, dimana telah terpasang seng yang telah berlubang dan berkarat.

“Iya memang ada seng bekas, tapi akan diganti yang baru. Namun sudah tidak lagi diberi papan. Karena untuk ongkos kerja tukangnya itu harus dibayarkan pakai anggaran seng,” jelas Keni Yudha.

Saat diklarifikasi, Kepala Desa (Kades) Anggadola, Kahar Liambo, membenarkan penyaluran seng bekas tersebut.

“Iya memang benar pak, ada seng bekas yang saya beri, tapi itu saya lakukan karena saya belikan juga balok, kalau tidak ada baloknya, sengnya mau dipasang dimana,” ungkap Kahar.

Salah seorang penerima lainnya yang enggan disebut namanya, mengatakan banyak penerima yang mengeluh karena atap seng diberikan tidak mencukupi.

“Kami ini tidak punya uang pak untuk membeli tambahan seng dan bumbungan kalau hanya 40 lembar maka tidak semua bagian rumah kami yang teratapi, kalau begini kami mau tinggal dimana jika hujan turun,” ungkap salah satu penerima yang enggan disebutkan namanya.

Redaksi

You cannot copy content of this page