KULINERFEATUREDKendariMETRO KOTA

Kendari Promosikan Makanan Lokal Melalui Food Festival Parade Kuliner Jaman Now

229
×

Kendari Promosikan Makanan Lokal Melalui Food Festival Parade Kuliner Jaman Now

Sebarkan artikel ini

KENDARI – Pelaksana Harian (Plh) Sekertaris Kota (Sekot) Kendari, Indra Muhammad membuka kegiatan Tripelka Kendari Food Festival Parade Kuliner Jaman Now Tahun 2018.

Indra Muhammad mengatakan, atas nama Pemerintah Kota Kendari, pihaknya mengapresiasi Tripelka sebagai prakarsa kegiatan festival tersebut.

“Atas nama Pemerintah Kota Kendari, kami apresiasi kepada pihak Tripelka yang telah memprakarsai adanya kegiatan ini yang bekerja sama dengan Bank Indonesia9,” ujar Indra melalui sambutannya, Rabu (07/03/2018).

“Mudah-mudahan kegiatan ini akan terus berlanjut. Di mana kuliner itu adalah merupakan identitas yang mencerminkan kekhasan suatu daerah di Indonesia demikian juga di Kendari,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Komunitas Kuliner Kendari, Muhammad Yusril mengatakan, hal tersebut merupakan parade kuliner yang ke dua selama terbentuknya komunitas kuliner Kendari.

“Dan kami akan menghadirkan 50 brand kuliner terbaik Kota Kendari yang akan memeriahkan event Kendari Food Festival (KKF) dari 7 hingga 11 Maret 2018,” tuturnya.

Dijelaskannya, adapun tujuan mengadakan festival kuliner ini untuk mempromosikan kuliner lokal serta untuk memperkenalkan komunitas kuliner Kendari.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sultra, Minot Purwahono memberikan apresiasi kepada Ketua Tripelka karena merupakan salah satu penggerak ekonomi di mana semua pelakunya adalah UMKM.

“Kota Kendari merupakan kota sedang berkembang dan kami juga punya Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT), di mana Minggu yang lalu kami bersama Wali Kota Kendari telah meresmikan parkir non tunai,” paparnya.

Dikatakannya, dalam parade festival kuliner Kendari pihak KPwBI juga menghadirkan transaksi non tunai dan mendorong masyarakat agar transaksinya semakin hari semakin bertambah. Di mana setiap bulannya BI memusnahkan uang tidak kurang dari Rp 100 miliar karena uang yang sudah tidak layak edar.

“Dengan adanya non tunai kami mengharapkan masyarakat sudah mulai berubah transaksinya menggunakan non tunai dan di festival kuliner yang ada 50 tanden itu sudah melayani transaksi dengan menggunakan non tunai,” pungkasnya.

Reporter: Waty
Editor: Kardin

You cannot copy content of this page