FEATUREDKONAWE

Puluhan Massa di Konawe Gelar Aksi Damai Kecam Gerakan Terorisme

572
×

Puluhan Massa di Konawe Gelar Aksi Damai Kecam Gerakan Terorisme

Sebarkan artikel ini

UNAAHA – Puluhan massa aksi yang terdiri dari beberapa Organisasi Kepemudaan (OKP) di Kabupaten Konawe menggelar aksi mengecam tindakan terorisme yang terjadi di Mako Brimob beberapa waktu lalu dan peledakan Gereja di Surabaya.

Aksi tersebut dilakukan untuk mengecam tindakan terorisme yang terjadi di Mako Brimob pada Rabu (08/05/2018) lalu menimbulkan korban jiwa sebanyak lima anggota kepolisian dan tiga Gereja di Surabaya (13/05/2018) yang menewaskan delapan orang warga.

Adapun yang turut serta menggelar aksi damai tersebut antara lain, PMII Cabang Konawe, Relawan Turun Tangan Konawe, GMKI Konawe dan KMHDI Konawe.

Dalam orasinya, Ketua PMII Cabang Konawe, Kamaludin mengatakan, gerakan yang dibangun tersebut sebagai bentuk kepedulian kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Malam ini kami membangun gerakan sebagai bentuk soliditas dan kepedulian terhadap NKRI dari rongrongan tindakan keji terorisme di Mako Brimob dan beberapa gereja di Surabaya yang mengakibatkan korban jiwa,” teriaknya dalam orasi di seputaran Tugu Adipira Unaaha, Minggu (13/05/2018) .

Kamaludin beserta massa aksi yang hadir mengecam keras tindakan terorisme dan radikalisme di Indonesia serta turut berbela sungkawa atas korban jiwa dari Kepolisian dan masyarakat.

“Kami mengutuk keras dan mengecam tindakan terorisme dan radikalisme yang terjadi di Indonesia dan kami turut berbela sungkawa atas timbulnya korban jiwa dari Kepolisian dan warga yang ada gereja,” ujarnya.

Kamaludin juga menyebut bahwa korban jiwa yang timbul merupakan para pahlawan Indonesia.

“Para korban akibat dari tindakan biadab terorisme adalah para pahlawan bangsa Indonesia yang telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk menjaga NKRI,” papar Kamaludin.

Setelah melakukan orasi, massa aksi kemudian melakukan doa bersama untuk keamanan dan kedamaian NKRI, para petugas Keamanan TNI/Polri.


Reporter: Arman Tosepu
Editor: Kardin

You cannot copy content of this page