FEATUREDKONAWE KEPULAUAN

Kecamatan Wawonii Tenggara Terisolir

485
×

Kecamatan Wawonii Tenggara Terisolir

Sebarkan artikel ini

KONKEP – Robohnya jembatan penyeberangan darurat yang membuat sebuah mobil harus masuk sungai di Desa Waturai Kecamatan Wawonii Tenggara Konawe Kepulauan (Konkep) pada tanggal 26 Mei 2018 waktu lalu sehingga menjadikan kecamatan ini daerah paling memprihatinkan di Kabupaten Konawe Kepulauan.

Situasi ini mendapat reaksi dari berbagai pihak tentu bukan tanpa alasan, sebabnya Kecamatan Wawonii Tenggara sendiri adalah wilayah yang cukup banyak mendapat sorotan, baik dari belum adanya listrik, jaringan telekomunikasi, masih rusaknya infrastruktur jalan dan diperparah lagi dengan jembatan penyeberangan dari batang kayu yang ambruk.

Salah seorang warga Kelurahan Polara, Sartito mengungkapkan, kejadian ambruknya jembatan kayu yang membuat sebuah mobil sampai masuk ke sungai seharusnya tidak perlu terjadi apabila Pemerintah Daerah lebih peka terhadap pembangunan di wilayah Kecamatan Wawonii Tenggara.

“Pemda seharusnya bergerak sebelum ada korban seperti sekarang, karena jembatan kayu ini sudah tidak layak pakai. Kasihan masyarakat,” ujarnya saat dihubungi via WhatsApp, Selasa (29/5/2018).

Selain itu, seorang pemuda yang berasal dari Kelurahan Polara Kecamatan Wawonii Timur, Alamsyah juga memaparkan, Pemda Konkep harus secepatnya melakukan peninjauan terhadap jembatan yang ambruk dan segera memperbaiki agar masyarakat tidak merasa khawatir lagi.

“Jangan nanti ditunggu swadaya masyarakat lagi baru diperbaiki ini. Apa lagi sudah dekat dengan Arus Mudik Lebaran,” paparnya.

BACA JUGA: Tuntut Pengadaan Listrik dan Telekomunikasi, FMWB Demo Bupati serta Segel Kantor DPRD Konkep

Sementara itu, seorang Tokoh Pemuda dari Desa Mosolo Kecamatan Wawonii Tenggara, Jubirman mengatakan, pembangunan infrastruktur jalan di Konkep terkesan kurang adil.

Pasalnya katanya, jembatan sebagai hal vital dalam akses jalan tidak menjadi prioritas di Kecamatan Wawonii Tenggara. Sedikitnya masih terdapat tiga jembatan yang masih mengandalkan kayu, dua berada di Desa Aaturai dan satu lagi di sungai Desa Mosolo.

“Padahal jembatan di kecamatan lain telah hampir tidak lagi menggunakan jembatan darurat. Bahkan di kawasan Wawonii Utara sudah mulai teraspal jalan utamanya,” ungkapnya.

“Kasihan Wawonii Tenggara. Semoga pemegang kebijakan cepat tanggap mengambil langkah terbaik soal ini,” pungkasnya.


Reporter : Kardin
Editor : Hendriansyah

You cannot copy content of this page