FEATUREDMUNA

DLHK Minim Armada, Tiap Hari 12 Kubik Sampah di Muna Tertinggal

367
×

DLHK Minim Armada, Tiap Hari 12 Kubik Sampah di Muna Tertinggal

Sebarkan artikel ini

RAHA – Persoalan sampah menumpuk di Kabupaten Muna, telah menjadi pemandangan lazim di daerah itu. Minimnya armada pada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), sebagai penyebab, sampah sulit teratasi.

Dengan armada seadanya saja, 12 kubik sampah tidak terangkut setiap harinya. Apalagi, kalau kondisi kendaraan pengangkut sampah sudah tidak laik jalan lagi lantas dioperasikan. Dipastikan, sampah bakalan bermukim di tempat pembuangan sementara.

Dengan kondisi seperti itu, membuat sejumlah aktifitas lantang berbicara. Salah satu presidium Gerak Sultra, Nur Arduk mengkritisi pemerintah setempat. Menurutnya, Bupati Muna LM Rusman Emba melalui DLH dinilai sudah tak memperhatikan lagi lingkungan di Kota Raha khususnya sampah.

“Dulu pernah mau berharap bisa mendapatkan piala adipura saat awal dilantik. Namun langkah-langkah itu, tidak ada bahkan semakin parah dari sebelumnya. Banjir dimana-dimana sekarang,” ucap Nur Arduk, kepad Mediakendari.com, Selasa (29/5).

Lanjut Arduk, program pembangunan pemerintah tak sinkron lagi dengan visi bupati terkait kebersihan lingkungan di Muna. Pemerintah, lebih mengutamakan pembangunan kelas “elit”. Akibatnya, hal-hal yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat terabaikan.

“Masa hanya berpikir dengan pekerjaan yang terkesan banyak untungnya. Kalau pengadaan armada kebersihan tidak susah dipenuhi. Kendaraan yang ada sekarang, dari dulu sampai hari ini begitu terus,” sindirnya sembari mengaku, Kadis DLHK Laode Sahusu hanya awal dilantik saja turun lapangan. Sampah di Muna semakin parah.

Analisanya,  sampah di Muna hitungan normal, perharinya mencapai 60 kubik. Dan itu, kondisinya diluar hujan dan sampah kebun. Sehingga, dirata-ratakan, satu armada bisa mengangkut 4 kubik. Dengan jumlah armada 5 unit kategori layak bisa mengangkut 20 kubik.

Sementara, instansi terkait memberlakukan sif dua kali. Maka, dari 20 kubik dikali dua, sampah terangkut hingga 40 kubik perharinya. Apalagi, panjang lintasan pengangkut sampah 37 kilometer.

Inilah, yang tak bisa dijangkau dengan 5 armada tadi. Dari 60 kubik tadi, perharinya, sampah di Muna tersisa 20 kubik. Sampah-sampah inilah, yang terlihat sekarang.

Arduk mempertanyakan, bagaimana, jika hujan mengguyur kota Raha? Sudah pasti, sampah yang ada bakal bertambah, bahkan hingga dua kali lipat. Fenomena ini, bisa teratasi, jika 12 unit armada disiagakan.

Sementara itu, Kadis DLHKP Laode Sahusu berkata lain. Kata dia jumlah armada sekarang ada delapan. Satu rusak, 7 beroperasi. Namun, untuk mengatasi sampah di Muna, instansinya membutuhkan 15 unit armada. Pihaknya, sudah melakukan usulan, hanya saja menunggu respon pemerintah.

“Tapi, kami ada penambahan armada. Satu ambulans dan satu mobil sampah. Pengadaannya lewat katalog, langsung dari Haji Kalla yang mengeluarkan,” singkatnya.


Reporter: Erwinsyah SJ
Editor: Hendriansyah

You cannot copy content of this page