FEATUREDHUKUM & KRIMINALKendari

Peringati HANI 2018, BNN Kota Kendari Libatkan Pelajar Memerangi Narkoba 

521
×

Peringati HANI 2018, BNN Kota Kendari Libatkan Pelajar Memerangi Narkoba 

Sebarkan artikel ini

KENDARI – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2018 dengan melibatkan para pelajar dalam mensosialisasikan memerangi narkoba.

BNN ikut merayakan HANI sebagai bagian dari komitmen lembaga dalam upaya menyosialisasikan pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkotika (P4GN).

Kepala BNN Kota Kendari, Murniati mengatakan, HANI di peringati serentak di seluruh Indonesia baik di pusat maupun tingkat kabupaten kota.

“Untuk Kota Kendari sama dengan pusat yakni mengusung dua tema besar yang diangkat BNN dalam rangka HANI 2018 yaitu pertama, menekankan peran orang tua dalam melindungi anak dari ancaman penyalahgunaan narkotika serta membantu mereka untuk tumbuh sehat bebas dari narkotika,” ujar Murniati saat di wawancarai, Kamis (12/07/2018).

Lanjut Murniati, tema kedua adalah menggerakkan seluruh kekuatan bangsa dalam perang melawan narkoba untuk mewujudkan masyarakat Indonesia sehat tanpa narkoba.

“Perayaan HANI kali ini pihaknya melibatkan para pelajar, remaja, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para masyarakat serta media,” ucapanya.

Murniati menjelaskan, kasus yang di tangani mulai tahun 2017 sampai tahun 2018 cukup tinggi yang datang di klinik BNN pratama kota Kendari kurang lebih 149 orang dan ada 3 orang yang di rujuk kelayanan rehabilitasi rawat inap yang ada di luar Sultra karena BNN kota Kendari belum punya panti rehabilitasi.

“Semoga kedepannya panti rehabilitasi ada di BNN Kota Kendari, sehingga tidak perlu lagi mengirim diluar dan mengeluarkan biaya lagi, karena 149 orang itu cukup tinggi. Kalau sudah ada panti rehabilitasi bisa ditangani dengan tuntas,” harapnya.

Murniati menambahkan, dari 149 orang, pengguna narkoba 100 orang kurang lebih pelajar. Sedangkan tahun 2018 baru 22 orang tahun lalu banyak karena pihaknya jemput pasien tetapi ternyata dibutuhkan komitmen untuk berubah, karen masij bnyak yang berobat kemudian memakai lagi.

“Semoga bagi para korban, bisa menyadari bahaya Narkoba dan ingin sembuh bisa datang sendiri di Klinik BNN Pratama Kendari,” tutup Murniati.


Reporter : Waty
Editor : Hendriansyah

You cannot copy content of this page