Redaksi
KONAWE – Operasi pengolahan veronikel di PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) terancam berhenti, akibat air yang menggenangi kawasan pabrik terus meninggi hingga mencapai satu meter lebih.
Akibatnya, pabrik pengolahan nikel yang terletak di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe ini terancam lumpuh total. Kondisi air yang berasal dari luapan Sungai Pohara ini juga mengakibatkan akses jalan ke lokasi pabrik rusak parah, sehingga karyawan PT VDNI tidak bisa beraktifitas.
“Air yang menggenang di area pabrik terus meninggi, akses jalan juga rusak jadi karyawan tidak bisa masuk untuk bekerja,” jelas General Manager PT VDNI Rusmin Abdul Gani, pada mediakendari.com, Rabu (13/6/2019).
Baca Juga :
- Negara Rugi 100 M? Kepala Syahbandar Kolaka belum Ditahan, Ini Penjelasan Aspidsus Kejati Sultra
- Penyidik Kejati Sultra Tetapkan Tersangka Kepala KUPP Kolaka dan Tiga Direktur Tambang Nikel Ditahan
- Dikbud Sultra Buka Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat untuk Perangi Kemiskinan Ekstrim
- BNNP Sultra Gelar Coffee Morning, Sinergi dengan Insan Media Membangun Sultra Bersinar
- Pertambangan di Pomalaa, Morosi dan Routa Masuk Dalam Zona Merah Penyalahgunaan Narkoba
- BNN Provinsi Sultra Ungkap Penggunaan Narkoba di Kalangan Pelajar
Dengan kondisi ini, kata Rusmin, operasional pabrik pengolahan nikel di PT VDNI terancam lumpuh total seluruhnya, hingga banjir bisa surut di kawasan pabrik serta akses jalan bisa dilalui kembali.
“Akibat kerusakan jalan di Desa Andedowi Kecamatan Sampara, bahkan semalam saya tidur di rumah warga,” tambah Rusmin.

Sebelumnya, akibat banjir yang menggenangi lokasi pabrik, perusahaan pengolahan nikel terbesar di Indonesia ini juga telah mengambil kebijakan mengurangi produksi veronickel hingga 20 persen.