NEWS

Aisyiyah Coba Berdayakan Semua Kalangan di Muna Barat Melalui Program Inklusi

610
×

Aisyiyah Coba Berdayakan Semua Kalangan di Muna Barat Melalui Program Inklusi

Sebarkan artikel ini
Koordinator Wilayah Aisyiyah Sulawesi Tenggara bersama dengan Peserta FGD bertempat di Skretariat Program Inklusi PDA Muna Barat

KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Salah satu organisasi wanita Muhammadiyah, Aisyiyah mencoba memberdayakan semua kalangan di Kabupaten Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui program inklusi.

Pendamping Lapangan Program Inklusi, Marwah mengatakan upaya pemberbedayaan semua kalangan dimaksud yakni merangkul semua tanpa membedakan perempuan atau laki-laki, kaum disabilitas, membedakan ras, ataupun agama.

“Jadi semua bisa ikut dalam agenda ini. Untuk mensukseskan program ini kita memakai prinsip GEDSI (Gender Equality Disability and Social Inclusion),” ucap Marwah.

Marwah mengungkapkan inklusi merupakan program kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia yang mengangkat lima isu yaitu Hak Kesehatan Seksual Reproduksi (HKSR), Pencegahan Perkawinan Anak, Isu Stunting, Pemberdayaan Ekonomi, dan Peningkatan Partisipasi Perempuan.

“Mereka mengutamakan yang mempunyai potensi untuk ikut dalam program ini, yang tergabung dalam kelompok BSA (Balai Sakinah Aisyiyah),” ujarnya.

Ia menjelaskan kelompok BSA tersebut terdiri dari orang-orang yang mempunyai isu stunting, orang-orang yang kurang mampu dari segi ekonomi, juga disabilitas. Anggota-anggota ini diberdayakan dengan membentuk kelompok tani untuk mewadahi kebutuhan para petani sehingga hasil dari bertani dapat membantu kondisi ekonomi para anggota-anggota kelompok.

Marwah mengaku program ini sudah mempunyai pencapaian diantaranya mendapatkan MoU resmi dari Pemerintah Mubar untuk menjalankan program selam 3 tahun kedepan, kemudian telah mendapatkan persetujuan langsung ke desa-desa yang dituju untuk mempersiapkan lahan bertani serta salah satu desa jugaa telah mempersiapkan mesin untuk membuat sumur bor.

“Harapan kedepannya semoga dapat terbentuk KWT (Kelompok Wanita Tani) yang bisa mendapatkan langsung SK dari Dinas Pertanian sehingga para perempuan-perempuan yang mempunyai keunggulan dibidang tersebut dapat diberdayakan melalui program ini,” ungkapnya.

Reporter : Nur Anisah

You cannot copy content of this page