KENDARI, MEDIAKENDARI.com – Upaya balas dendam antar pelajar di Kota Kendari berakhir gagal total setelah Tim Patroli Perintis Presisi Direktorat Samapta (Ditsamapta) Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil menggagalkan rencana penyerangan tersebut pada Kamis (4/12/2025).
Empat remaja pelajar yang kedapatan membawa senjata tajam (sajam) saat konvoi langsung diamankan petugas. Aksi penangkapan dramatis ini terjadi di Jalan Orinunggu, Kelurahan Padaleu, Kecamatan Kambu.
Di tengah kondisi hujan, petugas patroli dipimpin Padal Tim Patroli Ipda Arief Rahman, S.H., M.Pwk., M.H bersama Dantim 1 Bripka Boy Sagita melakukan pengejaran setelah menerima laporan warga yang resah melihat sekelompok pelajar berkonvoi sambil membawa benda mencurigakan.
“Masyarakat melaporkan adanya kelompok pelajar konvoi dan terlihat membawa sajam. Kami langsung bergerak cepat menuju lokasi,” ungkap Bripka Boy Sagita.
Setibanya di lokasi, polisi mendapati para pelajar itu berusaha kabur sehingga aksi kejar-kejaran tak terhindarkan. Meski cuaca hujan dan jalanan licin, petugas berhasil menghentikan laju motor mereka dan mengamankan empat pelajar berinisial RA (16), HM (15), AL (15), dan FA (16).
Dari hasil interogasi awal, para remaja tersebut mengaku berasal dari SMKN 6 dan SMAN 10 Kendari. Mereka juga mengakui bahwa konvoi bersenjata itu dilakukan untuk menyerang SMKN 4 Kendari sebagai aksi balas dendam.
“Mereka berniat melakukan penyerangan ke SMKN 4 Kendari. Motifnya balas dendam karena sebelumnya, SMKN 4 diduga menyerang SMAN 10,” jelas Boy.
Dalam penangkapan itu, polisi menyita barang bukti berupa satu bilah celurit dan dua unit sepeda motor yang digunakan para pelajar tersebut. Seluruh pelaku dan barang bukti kemudian dibawa ke Polsek Poasia untuk ditindaklanjuti.
“Guna penyelidikan lebih lanjut, keempat pelajar beserta sajam dan kendaraan kami serahkan ke Polsek Poasia,” tegas Boy.
Pihak kepolisian menegaskan akan menindak tegas setiap bentuk kenakalan remaja yang berpotensi menimbulkan bentrok antar sekolah. Patroli juga akan terus ditingkatkan untuk mencegah kejadian serupa.
