Reporter: Hasrun
Editor: La Ode Adnan Irham
RUMBIA – Anggota DPD RI Dapil Sultra, Hj Andi Nirwana Sebbu, mengajak mahasiswa Akademi Komunitas Negeri (AKN) Bombana menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Ajakan itu disampaikan Andi Nirwana saat sosialisasi empat pilar MPR RI yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika di Auditorium Kantor Bupati Bombana, Selasa (26/11/2019).
Selain itu di era Revolusi Industri 4.0, kaum milenial harus mampu menggunakan internet dengan baik sebagai alat mengembangkan sumber daya manusia dalam persaingan global.
Baca Juga :
- Bulog Konawe Mulai Salurkan Bantuan Pangan Tahap Tiga Sebanyak 218.250 KG
- Abdul Muslim Duduki Jabatan Strategis di Lingkup Kemenko Bidang Pemberdayaan Masyarakat
- PMII Konawe Deklarasikan Pilkada Damai, Dukung Polres Konawe Jaga Kondusivitas Jelang Pilkada Serentak 2024
- Gerindra Sultra Akhirnya Tuntaskan Perbaikan Jalan Rusak di Lambuiya Konawe
- Harmin Dessy Paparkan Program Kemenangan di Pilkada Konawe di Hadapan Puluhan Ribu Massa Yang Hadiri Kampanye Akbar
- Empat Artis Ibu Kota Ikut Meriahkan Kampanye Akbar Paslon No 3 Harmin dan Dessy di Lapangan Sepak Bola Desa Humboto Uepai, Ribuan Massa dari 28 Kecamatan Turut Memeriahkannya
“Mau tidak mau, kita harus bisa menggunakan internet,” katanya.
Tak hanya itu, dia juga mengajak kaum milenial menjadi petani moderen. Dulu kata dia, orang tua berpikir lapangan pekerjaan hanyalah PNS. Namun itu salah
“Mindset itu yang mesti dirubah, milenial juga harus bisa menjadi petani yang maju. Tidak punya dana untuk bibit, ajukan ke Pemda. Apabila ada tanah Pemda yang tidak gunakan bisa dimanfaatkan sebagai lahan pertanian,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Bombana, H Tafdil menyambut baik sosialisasi empat Pilar MPR. Menurutnya, hal itu penting kerena dapat menambah rasa cinta tanah air.
“Terkait teknologi, memang penting kerena dapat mendekatkan yang jauh,” kata Tafdil
Meski demikian, setiap pengguna internet juga harus mampu memfilter mana informasi baik dan mana informasi yang justru malah dapat memecah persatuan bangsa.
“Kita harus menangkal berita Hoaks dan provokasi,” ujarnya.
Lanjutnya, masyarakat Bombana juga harus mampu melihat perkembangan kebutuhan daerah. Misalnya dengan banyaknya industri dari berbagai sektor di daerah itu.
Ia menyarankan mahasiswa mampu menggunakan dan menguasai bahasa mandarin. Kerena mesin-mesin yang digunakan di beberapa perusahaan di Bombana menggunakan bahasa mandarin.
“Supaya tidak didatangkan lagi tenaga pekerja dari luar. Kecuali keterampilan khusus,” pungkasnya. (B)