Muna Barat, Mediakendari.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Muna Barat (Mubar), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), La Ode Burhanudin menggelar reses di wilayah kemenangannya, Daerah Pemilihan (Dapil) III, tepatnya di Desa Wanseriwu, Kecamatan Tiworo Tengah (Titeng), pada Jumat (14/2/2025).
Reses ini menjadi momen berharga bagi warga setempat, yang selama ini mengalami berbagai kendala, terutama di sektor pertanian dan perikanan. Keluhan yang disampaikan meliputi keterbatasan alat pertanian, kelangkaan pupuk, serta kebutuhan perahu fiber bagi nelayan pesisir.
La Ode Burhanudin, yang akrab disapa La Rampi, merupakan Ketua Komisi I DPRD Muna Barat dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dalam reses tersebut, ia mendengarkan langsung aspirasi warga, baik dari kalangan petani, nelayan, maupun masyarakat umum.
Salah seorang warga, Fatmawati, menyampaikan harapannya agar pemerintah segera membangun fasilitas mandi, cuci, kakus (MCK) yang layak. Menurutnya, banyak warga masih menggunakan MCK yang tidak memenuhi standar kesehatan akibat keterbatasan biaya.
“Semoga melalui reses ini, keluhan kami dapat segera diatasi dengan hadirnya Pak La Ode Burhanudin,” ujar Fatmawati.
Senada dengan itu, La Ode Ane, warga lainnya, mengeluhkan kondisi rumahnya yang sudah tidak layak huni, dengan dinding rapuh dan atap bocor. Ia berharap adanya program bedah rumah bagi masyarakat kurang mampu yang benar-benar tepat sasaran.
“Jika hujan turun, air masuk ke dalam rumah. Saya berharap ada bantuan bedah rumah agar kami bisa tinggal lebih aman,” harapnya.
Di sektor pertanian, Ketua BPD Desa Wanseriwu, Ombo, mengajukan permohonan bantuan alat pertanian, terutama hand sprayer untuk penyemprotan hama, guna meningkatkan hasil panen.
“Petani di sini masih menggunakan metode manual. Dengan hand sprayer, penyemprotan hama bisa lebih efisien,” katanya.
Maming, seorang petani lainnya, juga berharap adanya bantuan pompa air untuk mengatasi kekeringan saat musim kemarau.
“Kami tidak bisa hanya mengandalkan hujan. Jika ada pompa air, produksi pertanian bisa lebih stabil sepanjang tahun,” ujarnya.
Di sisi lain, para nelayan mengeluhkan kondisi perahu fiber yang sudah mulai rusak dan membahayakan keselamatan mereka saat melaut.
“Saya bekerja sebagai ojek laut. Perahu fiber sudah mulai tipis dan mesinnya sering rusak. Kalau cuaca buruk, risikonya sangat besar. Bantuan perahu fiber dan mesin akan sangat membantu,” ujar Aco.
Selain itu, warga juga menyoroti kondisi jalan menuju pelabuhan rakyat yang rusak parah. Jalur tersebut sangat vital untuk distribusi hasil pertanian dan perikanan serta transportasi masyarakat.
Menanggapi berbagai keluhan tersebut, La Ode Burhanudin menegaskan bahwa ia akan mengawal semua aspirasi warga agar bisa segera ditindaklanjuti. Ia berjanji akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan menggandeng Anggota DPR RI Jaelani, yang duduk di Komisi IV DPR RI, guna memperjuangkan kepentingan petani dan nelayan.
“Saya memahami keluhan masyarakat Wanseriwu. Sektor pertanian dan perikanan adalah sumber penghidupan utama warga, sehingga harus mendapat perhatian serius. Dengan posisi Pak Jaelani di Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian dan perikanan, saya optimistis aspirasi ini bisa diperjuangkan secara maksimal,” tegasnya.
Ia juga berkomitmen memperjuangkan perbaikan jalan menuju pelabuhan rakyat agar aktivitas ekonomi masyarakat tidak terganggu.
“Akses jalan ini sangat strategis, tidak hanya bagi masyarakat Wanseriwu tetapi juga untuk perdagangan antarwilayah. Saya akan mengawal agar pemerintah daerah segera menindaklanjutinya,” pungkasnya.
Burhanudin juga mengimbau para petani yang belum tergabung dalam kelompok tani agar segera membentuk atau bergabung dengan kelompok yang sudah ada.
“Bantuan dari pemerintah saat ini harus melalui kelompok, baik di Dinas Pertanian, Dinas Koperasi, Dinas Sosial, maupun dinas lainnya. Dengan bergabung dalam kelompok, akses terhadap bantuan akan lebih mudah,” jelasnya.
Laporan: Red