KENDARI – Rumah makan Sulawesi yang menyajikan makanan khas Sulawesi selain dapat menikmati sajian khas sulawesi pengunjung juga bisa memanjakan diri dengan memancing berbagai jenis ikan air tawar yang ada di kolam sekitar rumah makan.
Owner rumah makan Sulawesi La ode Munafar mengatakan salah satu tema yang diusung rumah makan sulawesi selain makanannya yang khas sulawesi pengunjung juga bisa wisata memancing ikan.
“Ikan hasil pancingan bisa langsung diolah dengan khas Sulawesi bisa juga di bawah pulang dalam keadaan hidup di rumah masing-masing,”kata Munafar saat menjadi narasumber Selamat Pagi Sultra di studio Mektv, Senin 8 November 2021.
Kolam pemancingan terdapat di samping kiri kanan rumah makan dan terdapat ratusan ikan dari berbagai jenis seperti ikan mas, ikan mujair, ikan nila dan ikan gabus.
Kalau ada yang mau berwisata mancing ikan sambil menikmati makanan khas sulawesi silahkan ke rumah makan sulawesi yang terletak di jalan A Yani dekat pesantren Ummusabri Kendari,” terang Munafar. Suasana yang membuat rumah makan makin asri nyaman seperti di alam bebas karena di sekitar rumah makan tumbuh berbagai jenis tanaman seperti bambu dan beberapa pohon yang makin menambah suasana sejuk.
“Konsep yang saya usung dari rumah makan sulawesi adalah makan sambil berwisata macing yang membuat pengunjung seakan berada di alam bebas,” ungkapnya.
Ditanya segmen pasar La ode menerangkan bahwa konsumen yang menonjol adalah anak-anak pesantren ummusabri selain siswa SMA lainnya serta kalangan milenial dan kalangan eksekutif dan ASN lingkup kota. “Ya kalau dipersentase sekitar 30 persen anak-anak ummusabri,” tukasnya.
Munafar yang pernah tinggal di Yogyakarta selama 10 tahun itu, menerangkan kalau soal harga rumah makan sulawesi cukup terjangkau mulai harga Rp 15000/ porsi sampai Rp 20.000/porsi sudah dapat menu ikan dan menu ayam, ada juga jenis makanan sedang sampai yang harga terbilang mahal.
“Kami sediahkan berbagai varian makanan khas yang punya cita rasa enak harganya juga bisa sampai juta seperti lobster yang dimasak dengan ciri khas sulawesi,” pungkasnya.
Menyinggung dampak terhadap Covid-19, pengusaha kuliner asal Muna ini menjelaskan sangat berpengaruh sampai-sampai ada beberapa karyawan yang di rumahkan. “Kalau bicara dampak sangat terasa sampai-sampai rumah makan saya terpaksa di tutup hampir dua tahun lamanya.
“Alhamdulillah pada tanggal 11 dua bulan lalu kami laksanakan grand opening dengan mendatangkan finalis chef Indonesia chef Laode, sedangkan karyawan yang telah rumahkan saya panggil lagi terutama bagian cheff, bagian pelayanan dan di minibar. Saat ini karyawan rumah makan sulawesi mempunyai 13 karyawan.
Adapun jenis makanan khas sulawesi yang tersedia seperti pallumara, sinonggi, makan woku yang pedas, ayam kedondong, ayam goreng ikan tawar rasa asin dan asam.
Sedangkan jam buka mulai jam 10 pagi sampai jam 22.00 Wita, tetapi ada juga pungunjung yang masih nongkrong sampai jam 11.00 Wita. Meski begitu closed order jam 22.00. Tapi kalau malam minggu sampai jam 22.30 – 23.00Wita.
Penulis : Redaksi