KONAWE

Bahas Cagar Budaya, Anggota Komisi IV DPRD Sultra Kunker ke Konawe

301
Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Titin Nurbaya Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) bersama Siti Nur Laela, Fraksi Golkar, berkunjung ke kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Konawe. Foto: Istimewa.

Reporter: Muh. Ardiansyah R

KONAWE – Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Sultra, Titin Nurbaya dan Siti Nur Laela mengunjungi Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Konawe, Rabu (22/1/2020).

Dalam kunjungan kerja (Kunker)-nya ini, Titin Nurbaya dan Siti Nur Laela membahas optimalisasi cagar budaya dan perekapan data makam budaya yang ada di Kabupaten Konawe.

Bersama Kepala Dikbud Konawe, Suriyadi dan jajaran, kedua legiselator Sultra itu juga membahas rancangan peraturan daerah (Raperda) pendidikan dan keabsahan pengelolaan pelestarian cagar budaya.

Titin Nurbaya mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Balai Cagar Budaya, makam Lakidende belum ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya oleh Pemda Konawe.

“Cagar budaya ini bisa dijadikan destinasi budaya dan wisata bagi masyarakat Konawe dan Masyarakat wilayah Kabupaten lainnya,” kata Titin.

Menurutnya, kunker formal ini juga dilakukan dengan tujuan untuk merekap berapa banyak cagar budaya di Kabupaten Konawe dan berapa besaran dana pemeliharaannya.

Ia berjanji akan mengundang Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Museum Kemendikbud RI untuk melihat langsung cagar budaya yang ada di Konawe.

Sementara itu, Kepala Dikbud Konawe, Suriyadi mengatakan, pihaknya siap membantu dalam rekap data cagar budaya. Ia juga menyebut, untuk cagar budaya yang terdaftar di Kementerian Pendidikan, yakni Lulo, Mosehe dan Kalosara.

“Lulo, Mosehe, dan Kalosara sudah terdaftar di Kementerian Pusat, sebab lulo kemarin mendapatkan rekor muri yang dilaksanakan Bapak Bupati Konawe,” ucap Suriyadi.

Suriyadi juga akan mengadakan lukisan Raja Lakidende, Mago dan Rebi, yang akan dilaksanakan pada bulan April mendatang.

“Sudah dianggarkan, jadi kita akan menunggu pencairannya, dari tiga lukisan raja, untuk direalisasikan tahun ini, sebab pelaksanaan foto lukisan raja saat ini belum ada,” ujarnya.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version