ADVAdvertorialHEADLINE NEWSNEWS

Bangun Perpustakaan Internasional, Pemprov Sultra Belajar ke Eropa dan Amerika

2303
×

Bangun Perpustakaan Internasional, Pemprov Sultra Belajar ke Eropa dan Amerika

Sebarkan artikel ini

Redaksi

KENDARI – Kemampuan literasi merupakan syarat penting bagi kemajuan pembangunan sumber daya manusia (SDM) di suatu daerah. Dengan kemampuan literasi inilah, masa depan cerah bisa disongsong daerah tersebut.

Gagasan pentingnya literasi itulah yang nampaknya disadari benar oleh duet kepemiminan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi dan Lukman Abunawas (AMAN).

Kesadaran itu tercermin jelas pada visi pembangunan Sultra 2018 – 2022 yang diusung AMAN, yang dikenal dengan Konsep Gerakan Akselerasi Pembangunan Daratan dan Lautan atau disingkat GARBARATA.

Visi Garbarata ini tersusun atas lima poin misi utama yakni Sultra cerdas, Sultra sehat, Sultra peduli kemiskinan, Sultra beradab dan beriman serta Sultra produktif. Dari lima poin ini, pendidikan merupakan misi yang utama.

Salah satu wujud dalam pelaksanaan visi Sultra cerdas, yakni melalui pembangunan Perpustakaan Internasional yang dibangun di kawasan Taman Budaya Sultra, Jalan Sao-sao, Mandonga, Kota Kendari.

Tidak hanya dibangun dengan konsep ruang baca semata, perpustakaan setinggi delapan lantai ini digagas dengan konsep wisata edukasi, dan akan dilengkapi dengan sarana belajar yang modern.

Gubernur Sultra, Ali Mazi menegaskan, dengan perpustakaan berstandar internasional diharapkan dapat memacu minat baca masyarakat, untuk lebih mengenal dunia dan mencintai ilmu pengetahuan.

“Tanpa membaca kita tidak tahu dan tidak mengenal dunia, maka dengan adanya perpustakaan internasional yang akan segera kita bangun, kita bisa bersaing dengan daerah lain dan bahkan di luar negeri,” kata Ali Mazi.

Menurutnya, masyarakat lokal hanya akan bisa bersaing dengan dunia internasional, hanya dengan membudayakan budaya membaca. Itulah alasan mengapa Pemprov Sultra harus membangun perpustakaan berstandar internasional.

Dibangun Dengan Anggaran Rp 100 Miliar

Pemerintah Provinsi Sultra memulai pembangunan perpustakaan internasional tersebut, pada 5 Agustus 2019 lalu, ditandai dengan proses pemancangan tiang pertama di lokasi pembangunan.

Rencananya sebanyak 306 titik tiang pancang akan ditanam untuk menopang delapan lantai perpustakaan yang bakal dibangun dengan arsitektur moderen, serta futuristik dan edukatif.

Pembangunan ini sendiri dibiayai menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dengan skema multiyears. Untuk tahap awal dianggarkan sebesar Rp 20 miliar dan ditargetkan rampung pada 14 Desember 2019.

Kebutuhan total untuk penganggaran perpustakaan ini diperkirakan menyedot APBD hingga Rp100 miliar. Sedangkan untuk keseluruhan pembangunannya ditargetkan bisa tuntas pada 2020.

“Proyek ini dikerjakan sebagai kado satu tahun kepemimpinan AMAN,” kata Kepala Dinas Cipta Karya Bina Kontruksi dan Tata Ruang Sulawesi Tenggara (Sultra) Pahri Yamsul.

Inspirasi dari Eropa dan Amerika

Mimpi untuk membangun dan memiliki perpustakaan bertaraf internasional di Sultra, rupanya bukan sekedar ‘bunga tidur’ belaka. Untuk mewujudkan mimpi ini, Pemprov Sultra bahkan menjelajah benua Eropa dan Amerika.

Pemprov Sultra juga mengirim tim khusus dari Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang untuk melaksanakan study banding di Perpustakaan London, guna mempelajari desain serta sarananya.

“Kita sudah liat betapa megahnya perpustakaan di sana. Ada ruang santai, ruang membaca, dan ruang diskusi mahasiswa, sangat nyaman,” kata Pahri Yamsul.

Tidak hanya di Eropa, rombongan Pemprov Sultra yang dipimpin Gubernur Sultra, Ali Mazi juga mengunjugi perpusatkaan di salah satu universitas terkemuka dunia, Harvard University di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat.

Selain itu, dalam lawatan ke negeri Paman Sam tersebut, juga dilakukan kunjungan ke perpustakaan umum Boston Public Library (BPL) yang terletak di pusat Kota Boston, Massachusetts, Amerika Serikat.

BPL ini adalah salah satu perpustakaan umum yang besar dan tertua di Amerika, yang berdiri sejak tahun 1848, dengan koleksi 24 juta volume dan sumber pustaka digital elektronik. BPL juga adalah perpustakaan umum terbesar ketiga di Amerika.

Ditempat ini, Gubernur dan rombongan mengunjungi seluruh bagian perpustakaan, mulai sistem pelayanan buku, database, ruang baca terbuka, konstruksi, dan arsitektural hingga pelayanan publik lainnya seperti cafeteria dan restaurant.

You cannot copy content of this page