NEWS

Basarnas Kendari Berikan Keterampilan Pencarian dan Pertolongan

427
×

Basarnas Kendari Berikan Keterampilan Pencarian dan Pertolongan

Sebarkan artikel ini
Ketgam: Pembukaan pelaksanaan Bimtek. Foto/Basarnas Kendari.

 

Reporter: La Ato

KENDARI – Basarnas Kendari menggelar bimbingan teknis (bimtek) potensi dasar pertolongan pertama bagi potensi pencarian dan pertolongan, Senin, 22 Maret 2021.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan dalam pencarian dan pertolongan pada potensi pencarian dan pertolongan pertama saat melaksanakan pencarian pada korban kecelakaan, dengan sasaran, peserta mengetahui tentang substansi Basarnas, mampu melakukan tindakan sebagai penolong pertama pada kasus gawat darurat tingkat dasar, memiliki pengetahuan tentang peralatan pertolongan pertama, serta memiliki pengetahuan dan kemampuan tentang penanganan pertama pada korban kecelakaan.

“Semoga bimtek ini dapat menghasilkan output yang memiliki kompetensi nyata dan dapat dipertanggungjawabkan, serta memiliki semangat kemanusiaan untuk memberikan pelayanan jasa di bidang pencarian dan pertolongan seoptimal mungkin,” harap Kepala Basarnas Kendari, Aris Sofingi.

Kegiatan ini juga, lanjutnya, untuk mengakomodir harapan dari Komisi V DPR-RI dalam rapat dengar pendapat yang menginginkan Basarnas agar semakin banyak potensi pencarian dan pertolongan yang diberikan apabila terjadi kecelakaan.

“Mereka berharap agar pengetahuan tentang pencarian dan pertolongan menjadi bagian dari budaya hidup di lingkungan kita masing-masing, sehingga kita dapat menjadi bangsa yang kuat dan siap menghadapi jenis musibah apapun yang mungkin terjadi dalam kehidupan di masa yang akan datang, serta makin banyaknya potensi pencarian dan pertolongan di daerah-daerah rawan bencana,” kata Aris Sofingi.

Kegiatan yang berlangsung di Kantor Basarnas Kendari ini diikuti sebanyak 30 peserta, dan akan berlangsung sampai dengan tanggal 24 Maret 2021.

“Materi-materi yang akan diajarkan yakni, teknik pemindahan korban, penilaian korban, BHD dan RJP, pendarahan dan syok, cedera alat gerak, dan cedera jaringan lunak,” tutup Aris Sofingi. (C)

You cannot copy content of this page