NEWS

Basarnas Kendari: Rata-Rata Korban Hilang Kecelakaan Laut karena Tidak Menggunakan Pelampung

510
Kepala Basarnas Kendari, Aris Sofingi.

 

Reporter: La Ato

KENDARI – Kepala Basarnas Kendari, Aris Sofingi mengatakan, kasus kecelakaan laut yang pihaknya tangani rata-rata korban yang hilang dan tenggelam tidak menggunakan pelampung atau alat bantu apung.

“Terutama para nelayan yang hilang dan tenggelam karena badai. Kalau mereka menggunakan pelampung, setidaknya bisa bertahan mengapung di permukaan air sampai bantuan datang,” kata Arif.

“Sepandai-pandainya berenang kalau terlepas dari kapalnya, mau sampai berapa lama sih. Apalagi kalau jauh dari yang lain,” kata Arif.

Untuk mengurangi kecelakaan laut, pihaknya sudah memberikan imbaun kepada masyarakat agar melengkapi alat-alat navigasi, alat komunikasi, dan alat bantu apung.

“Masalahnya adalah, mereka menyampaikan bahwa untuk makan saja susah, apalagi mau menyiapkan hal-hal seperti itu,” ucapnya.

Untuk kecelakaan laut dari periode Januari sampai dengan Maret 2021 ini, lanjutnya Basarnas Kendari telah menangani 15 kejadian atau kasus kecelakaan laut.

“Dari 15 kejadian itu, 12 di antaranya adalah kecelakaan kapal,” ucapnya.

Kecelakaan kapal, lanjutnya, dari 12 itu,  rata-rata didominasi wilayah Wakatobi dan korbannya adalah para nelayan. (B)

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version