NEWS

Basarnas Kendari Sebut Wakatobi Jadi Wilayah dengan Kecelakaan Kapal Terbanyak Tahun Ini

461
×

Basarnas Kendari Sebut Wakatobi Jadi Wilayah dengan Kecelakaan Kapal Terbanyak Tahun Ini

Sebarkan artikel ini
Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi saat ditemui awak media (Foto: Sardin.D)

KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Kendari menyebut sepanjang tahun 2022, jumlah operasi penyelamatan terhadap kecelakaan kapal didominasi di wilayah perairan Kabupaten Wakatobi.

Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi di Kendari, menuturkan telah menyelamatkan sebanyak 210 jiwa dari 67 kejadian yang ditangani di wilayah kerjanya selama Januari sampai 27 Desember 2022.

“Periode 1 Januari sampai 27 Desember 2022 jumlah kejadian yang ditangani Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari atau Basarnas Kendari ada 67 kejadian,” katanya, Selasa 27 Desember 2022.

Aris juga merincikan dari 67 kejadian yang ditangani pihaknya selama 2022 di antaranya kecelakaan kapal 38, kondisi membahayakan manusia seperti hilang di hutan 28 kejadian serta menangani satu bencana alam.

“Dari 67 operasi SAR, pihaknya berhasil menyelamatkan sebanyak 210 jiwa dengan rincian kecelakaan kapal 172 orang; kondisi membahayakan manusia seperti hilang atau tenggelam di sungai, hilang di hutan tercatat 28 orang; dan bencana alam 10 orang,” bebernya.

Ia menambahkan dari operasi SAR yang ditangani Basarnas Kendari mencatat sebanyak 29 orang yang meninggal dengan rincian 11 orang dari kecelakaan kapal, dan 18 orang dari kondisi membahayakan manusia.

Kemudian ada tujuh orang yang dinyatakan hilang dengan rincian itu tiga dari kecelakaan kapal dan empat dari kondisi membahayakan manusia.

Selanjutnya Basarnas telah membentuk 664 potensi SAR di berbagai daerah seperti di Kabupaten Muna, Konawe Utara, dan Wakatobi sebagai perpanjangan tangan untuk memberikan pertolongan ketika terjadi musibah atau kondisi membahayakan manusia di atas permukaan air.

“Potensi SAR yang dilatih dari berbagai unsur gabungan, antara lain instansi pemerintah, organisasi masyarakat, dan kelompok nelayan agar memiliki sikap mental di bidang kemanusiaan dan bisa membantu Basarnas,” pungkasnya.

Reporter: Sardin.D

You cannot copy content of this page