NEWS

Begini Cara Hadapi Perubahan Pembelajaran di Sekolah Selama Pandemi

645
×

Begini Cara Hadapi Perubahan Pembelajaran di Sekolah Selama Pandemi

Sebarkan artikel ini
Kegiatan Perubahan Pembelajaran di Sekolah selama pandemi Covid-19.

BANTAENG – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia (RI) dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual Selasa, 02 November 2021 di Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Tema yang diusung pada hari ini yaitu “Menjadi Juara dengan Sekolah Daring”.

Acara ini dipandu oleh Arin Swandari selaku moderator serta menghadirkan empat narasumber yang akan mengisi sesi webinar pada siang hari ini, di antaranya Ahmadi selaku Penggiat Literasi Fasnas Prog. Roots, Metha Margaretha selaku Presenter TV/Penyiar Radio, Makbul Muh. Jafar selaku Pegiat Literasi Pendidikan, dan Wiwiek Dwi Endah selaku Penulis. Pada kegiatan ini diikuti oleh 777 peserta dari berbagai kalangan.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Berikutnya, sesi pemaparan materi dimulai dengan narasumber pertama yaitu Ahmadi yang membawakan tema “Sukses Belajar Daring”.

Ahmadi mengatakan, selama pandemi Covid-19, kendala yang dihadapi guru, orang tua, serta anak dalam belajar daring selama pandemi, di antaranya penguasaan teknologi, fasilitas pembelajaran, dan akses internet. Untuk mengatasinya, pemerintah memberlakukan beberapa program, seperti Program Guru Berbagi, Seri Bimtek Daring, Seri Webinar, dan lain sebagainya.

“Terkait konsep pembelajaran pada masa pandemi, semua praktik pembelajaran harus mengacu pada protokol kesehatan. Untuk kurikulum, bisa memilih di antara Kurikulum 2013, Kurikulum Kondisi Khusus, atau Kurikulum Mandiri,” urainya.

Selanjutnya, Metha Margaretha selaku pemateri kedua membawakan tema “Bahaya Pornografi bagi Perkembangan Otak Anak”. Metha mengatakan bahwa beberapa anak dan remaja telah terekspos konten pornografi, terutama ketika muncul secara tidak sengaja atau dalam bentuk iklan yang bernuansa vulgar.

Terkait hal tersebut, salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk mencegah anak-anak agar tidak terpapar pornografi adalah memberikan edukasi seks kepada anak sejak dini. “Paparan pornografi dapat menimbulkan dampak buruk bagi anak-anak, seperti kecanduan, merusak otak, keinginan mencoba, meniru, serta mulai melakukan tindakan seksual,” terang Metha.

Untuk pemateri ketiga, tema yang dibawakan adalah “Literasi Digital bagi Tenaga Pendidik dan Anak Didik di Era Digital” oleh Makbul Muh Jafar.

Ia memberikan beberapa tips dalam memilih aplikasi LMS yang tepat, di antaranya memilih platform LMS yang handal serta nyaman digunakan bagi para guru dan siswa. Adapun, tips untuk menciptakan pembelajaran yang menarik di antaranya dengan penguasaan pedagogik, mengenali gaya belajar anak, dan menguasai aplikasi tambahan untuk memperkaya LMS.

Pemateri terakhir adalah Wiwiek Dwi Endah dengan tema “Tips Menjaga Keamanan Digital bagi Anak-anak di Dunia Maya”. Wiwiek menuturkan bahwa pengguna internet didominasi oleh remaja dan rata-rata menghabiskan waktu rata-rata 7 jam 59 menit per hari. Jika tidak diawasi dan diatur dengan benar, penggunaan gawai berlebihan bisa mempengaruhi kesehatan anak, pola hidup kurang baik, serta ketergantungan.

Orang tua memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan anak dari pengaruh penggunaan gawai dengan menerapkan metode yang baik dan benar, salah satunya adalah membangun komunikasi yang baik antara orang tua dan anak.

Selanjutnya, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut meriah oleh para peserta. Selain bisa bertanya langsung kepada para narasumber, peserta juga berkesempatan memperoleh uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Salah satu peserta, Meliali, bertanya mengenai tanggapan Pak Ahmadi terkait pembelajaran bauran yang terjadi pada kondisi pandemi COVID-19 ini. Menurut Ahmadi, pembelajaran tatap muka secara terbatas dilakukan kepada siswa yang sudah melakukan vaksinasi secara penuh. Untuk pembelajaran tatap muka secara penuh, maka harus dipertimbangkan terlebih dahulu sesuai kondisi pandemi yang sedang terjadi di Indonesia.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi. (Adm).

Penulis : Redaksi

You cannot copy content of this page