BAUBAU, Mediakendari.com – Harga beras premium di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami kenaikan harga disejumlah pasar tradisional di daerah itu. Hal itu dipastikan pula oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagrin) Kota Baubau.
Kepala Disperdagrin Baubau, La Ode Ali Hasan menyebut, beras premium yang harganya naik yakni merk anak beruang dan merk santap. Kenaikan harganya sekitar Rp 20 ribu untuk beras 25 kilogram (Kg) atau dari harga Rp 385 ribu per 25 Kg menjadi Rp 405 ribu. Kenaikan tersebut dikarenakan harga beras dari daerah penyuplai di Sulawesi Selatan (Sulsel) juga naik harganya.
“Kita mengantisipasi gejolak kenaikan harga beras dengan setiap saat mengawasi pergerakan harga serta memastikan stok tetap tersedia. Kita berupaya melakukan intervensi harga dengan mendirikan LAIDA (Lapak Inflasi Daerah) di pasar Wameo. Melalui lapak ini, kita siapkan beras SPHP yang disuplai oleh Bulog dengan harga Rp 54.500 per 5 kg,” ungkap Kepala Disperdagrin Baubau, La Ode Ali Hasan dikonfirmasi Senin, 19 Februari 2024.
Meski begitu, Ali Hasan menilai dengan dibukanya LAIDA dapat menekan gejolak harga. Pasalnya, selain beras premium tidak ada lonjakan harga beras merk lainnya. Pihaknya juga mencatat melalui LAIDA beras yang tersalurkan mencapai sekitar 27 ton lebih.
“Kita imbau agar masyarakat tidak perlu panik saat belanja karena kebutuhan seperti beras dan lainnya stoknya tersedia. Kita juga akan menggelar pasar murah menjelang bulan puasa (Ramadan) ini supaya menekan kenaikan harga,” katanya.
Penulis : Ardilan