NEWS

BKKBN Jawa Tengah Gelar Evaluasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting

577
×

BKKBN Jawa Tengah Gelar Evaluasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting

Sebarkan artikel ini

SEMARANG – MEDIAKENDARI.COM Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah memggelar kegiatan Pelaporan Pelaksanaan Promosi dan KIE dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting melalui SIGA dan SMART yang digelar di Hotel Santika Premiere Kota Semarang, Rabu, 6 Desember 2022.

Kegiatan ini merupakan evaluasi terkait program Pembanguan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan percepatan penurunan stunting, yang dihadiri para pengelola program diantaranya kabupaten/kota seluruh Jawa Tengah, khususnya bidang Keluarga Sejahtera.

Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah drg. Widwiono, M. Kes, mencatat ada beberapa evaluasi yang harus diperbaiki untuk tahun depan oleh para pemerintah daerah di Jawa Tengah. Pertama adalah berkaitan dengan serapan anggaran yang masih belum maksimal.

“Terkait serapan anggaran yang masih banyak terjadi ketimpangan. Ada (daerah) yang sudah 97 persen, tapi ada juga yang masih 20 persen. Sekali lagi, sampaikan saja apa kendala atau kesulitannya,” kata Widwiono.

Dia pun memberikan strategi yang dapat diterapkan di tahun depan agar penyerapan anggaran dapat maksimal yaitu dengan melibatkan mitra kerja program, seperti PKK, TNI, POLRI dan organisasi kemasyarakatan lainnya.

Widwiono menjelaskan, pemerintah pusat akan melakukan penyesuaian jika anggaran yang sudah digelontorkan kepada daerah tidak terserap secara maksimal, berupa pengurangan anggaran di tahun berikutnya.

“Awal tahun depan, tahun 2023, saya akan mengawali fokus ke daerah – daerah yang ada di zona merah dalam pelaksanaan program, dan bertahap nanti ke daerah zona dibawahnya,” jelasnya.

Berikutnya, Widwiono juga mengevaluasi program New SIGA (Sistem Informasi Keluarga) yang masih sangat minim di wilayahnya. Belum maksimalnya implementasi New SIGA ini menurutnya sedikit banyak mempengaruhi dalam penyusun kebijakan yang tepat sasaran.

“Berbicara tentang SIGA, maka kita bicara tentang proses pencatatan pelaporan, kalau saya amati perjalanannya di Jawa Tengah cukup bagus dibanding provinsi lain, cakupannya sudah 40 persen. lebih, meskipun menurut saya itu belum maksimal,” ungkapnya.

Namun, dia memahami kondisi tersebut mengingat sistem ini merupakan pembaharuan dari sistem sebelumnya, dimana cukup banyak tambahan variabel baru sehingga membutuhkan waktu untuk beradaptasi.

Widwiono pun sangat terbuka menerima saran, masukan serta keluh kesah para pengelola program terkait implementasi sistem tersebut dan tentunya akan diteruskan kepada BKKBN Pusat sebagai pemegang kebijakan.

Lebih teknis, Koordinator Bidang Keluarga Sejahtera Perwakilan BKKBN Jawa Tengah Dra. Herlin Is Ambarwati, MM menyampaikan capaian terkini pelaksanaan Program Bangga Kencana yang menjadi Program Prioritas Nasional (Pro PN) masing- masing daerah.

“Dari enam indikator Pro PN di bidang Keluarga Sejahtera yang terekam dalam SIGA, baru satu indikator yang capaiannya sudah seratus persen, yaitu pembentukan UPPKA (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor), sedangkan lima indikator sisanya, beragam, ada yang sudah 90 persen, tapi ada juga masih 60 persen,” jelas Herlin.

Lima indikator lain yang dimaksutkan diantaranya, persentase BKL (Bina Keluarga Lansia) yang melaksanakan tujuh Dimensi Lansia sebesar 91,92%. Kedua, persentase Keluarga Ibu Hamil dan Baduta yang sudah mendapatkan KIE 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sebesar 74,39%.

“Ketiga, capaian pelaksanaan pelayanan PPKS (jumlah klien yang mendapatkan pelayanan konsultasi dan konseling) yaitu 3. 498 klien dari target 7. 010 klien. Keempat, persentase PIK Remaja yang melakukan KIE kesehatan reproduksi dan gizi kepada remaja putri sebesar 60,4 persen dan terakhir persentase BKR yang telah melakukakan KIE kesehatan reproduksi dan gizi kepada remaja putri sebesar 60,6 persen,” ungkapnya.

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, kata Herlin, ada beberapa faktor yang menyebabkan masih belum maksimalnya capaian, diantaranya target yang ditetapkan terlampau tinggi, terbatasnya sumber daya manusia yang dimiliki serta belum optimal kerja sistem yang diterapkan.

Oleh karena itu, dia meminta kepada para pengelola program yang ada di daerah untuk tetap berusaha maksimal dan mencoba saran yang telah disampaikan Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah Widwiono dalam sambutan sebelumnya.

Di akhir acara juga diserahkan penghargaan yang bertajuk Genre Jateng Award kepada Forum Genre Kabupaten/Kota Terbaik dalam beberapa kategori, diantaranya Forum Genre Kota Tegal sebagai Terbaik Kategori Tiktok Challenge, Forum Genre Kota Semarang sebagai Terbaik Kategori Ide dan Inovasi dan Forum Genre Kabupaten Banjarnegara sebagai Terbaik Kategori Pelaksana Program Kerja. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah Widwiono.

You cannot copy content of this page