Kendari

BMKG Sultra : Gempa di Raha, Pertama di Bulan September

557
BMKG Sultra
Gambara permodelan, lokasi dan kekuatan Gempa Tektonik yang terjadi di Kota Raha. Foto: BMKG Sultra

Reporter : Ferito Juliadi

KENDARI – Wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak henti-hentinya diguncang Gempa Bumi Tektonik. Kini BMKG Sultra mengeluarkan info terbaru terkait wilayah yang diguncang gempa, yakni Kota Raha dengan 3,1 Skala Riters (SR), Minggu 13 September 2020.

Kepala Stasiun Geofisika (Stageo) Kendari, Rosa Amelia saat dikonformasi MEDIAKENDARI.Com melalui pesan WhatsApp (WA) menyampaikan, gempa tersebut merupakan aktivitas gempa tektonik pertama yang dirasakan pada September 2020 ini.

“Sebenarnya ada aktivitas gempa tektonik lain di September ini, tapi tidak dirasakan oleh masyarakat yang berada di wilayah kejadiannya. Gempa tektonik yang terjadi hari ini merupakan aktivitas gempa pertama di bulan ini yang dirasakan oleh masyarakat,” ungkap Rosa.

Dalam info yang disampaikan BMKG, aktivitas gempa ini terjadi pada pukul 16.19 WITA, di sebelah Barat Daya Raha. Episenter gempa terletak pada koordinat 5.08 LS, 122.72 BT, atau tepatnya berlokasi di Laut pada jarak 27.5 km pada kedalaman 10 km.

Rosa menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Buton Segmen A di BaratDaya Raha.

“Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di Kota Raha. Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut,” ujarnya.

Rosa mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Serta menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” pungkasnya.

Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 17.13 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempabumi susulan. (2).

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version