BOMBANA

Budaya Moronene Ditampilkan Dalam Peresmian Perpustakaan Daerah Bombana

1864
Prosesi Meantani yang dilakukan Tolea Adat Moronene Kabupaten Bombana. Foto: Hasrun

Reporter : Hasrun

RUMBIA – Kepala Perpustakaan Nasional, Muhamad Syarif Bando di sambut dengan berbagai prosesi budaya Moronene saat berkunjung ke Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara untuk meresmikan Gedung Perpustakaan Daerah, Rabu 16 Desember 2020.

Saat memasuki areal Gedung berlantai dua itu, Muhammad Syarif yang didampingi Bupati Bombana, H Tafdil dan Sekretaris Daerah, Man Arfa serta Kepala Perpustakaan Bombana, Akhmad Tona di sambut dengan tarian khas Moronene yang di sebut Momani.

Tak hanya Momani, dihadapan Kepala Perpustakaan Daerah Nasional, Tolea Moronene Kabupaten Bombana, Jupri Masua melakukan prosesi Mooli Wonua (Membeli Tempat), Meantani (Memberi Makan) serta Motewehi.

Kepada Mediakendari.com, MCI Adat Moronene, Lode menjelaskan kali ini ada tiga budaya asli Moronene yang dilaksanakan dalam menyambut Kepala Perpustakaan Nasional.

Pertama yakni Momani yang dilakukan pada saat penyambutan. Setelah itu katanya, proses Meantani atau simbol makan berasama.

“Selanjutnya Motewehi semacam berdoa kepada Allah, suapaya penyakit yang tidak dilihat menjauh dan kita terhindarkan,” jelasnya.

Sedangkan Metewehi, merupakan proses budaya Moronene yang dilakukan setiap seseorang berada di tempat yang baru.

“Supaya kita terhindar dari musibah atau Kota yang diserang musibah bertubi – tubi atau tolak bala,” pungkasnya. (2).

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version