BAUBAUDaerahEKONOMI & BISNIS

Bulog Baubau Kehabisan Gula dan Minyak Goreng

803
Ketgam: Kepala Perum Bulog Kota Baubau, Ardiansyah
Ketgam: Kepala Perum Bulog Kota Baubau, Ardiansyah

Reporter: Ardilan / Editor: La Ode Adnan Irham

BAUBAU – Gudang Perum Bulog Kota Baubau Sulawesi Tenggara (Sultra) kehabisan persediaan gula pasir dan minyak goreng menjelang bulan suci Ramadan.

Kepala Perum Bulog Baubau, Ardiansyah mengatakan, sejak pertengahan Januari 2020 lalu stok gula pasir sudah kosong. Lalu di pertengahan Februari juga kehabisan stok minyak goreng.

“Kami sudah minta tapi belum ada realisasi, karena Bulog seluruh Indonesia stok gulanya tidak ada. Kami juga sudah minta untuk minyak goreng yang kosong,” ucap Ardiansyah, Jum’at 13 Maret 2020.

Untuk dua bahan sembako yang tengah kosong, kata dia, saat ini pihaknya sudah mengajukan permintaan 200 ton gula dan 9.000 liter minyak goreng ke Bulog Pusat.

“Realisasinya kapan, itu yang kita belum tau. Sebelum ramadhan ini stoknya sudah ada mudahan-mudahan. Yang penting ada dikirimkan dulu, biar untuk stabilisasi harga,” ujarnya.

Ia mengaku, saat ini pihaknya belum bisa mengintervensi harga di pasaran, meski harga dua kebutuhan pokok tersebut terus merangkak naik di pasar tradisional Kota Baubau.

Kendati demikian, Ardiansyah memastikan untuk kebutuhan lainnya seperti beras dan tepung terigu masih cukup tersedia.

Terpisah, Salah satu pedagang pasar tradisional di Kota Baubau, Yeni menuturkan, saat ini dirinya menjual minyak goreng ukuran kemasan dua liter seharga Rp 32 ribu. Harga itu meningkat Rp 4 ribu rupiah dari harga yang sebelumnya biasa ia jual dikisaran Rp 28 ribu.

Sedangkan harga gula pasir, lanjut Yeni, juga mengalami peningkatan dari Rp 14 ribu per kilo menjadi Rp 18 ribu.

“Sebelumnya kalau (minyak goreng) yang lima liternya dijual Rp 70 ribu menjadi Rp 75 ribu. Baru gula ini kan kebutuhan pokok, apalagi bulan Ramadan ini kan masyarakat butuh sekali yang manis-manis. Kasian pembeli karena harga melonjak,” ungkapnya.

Ia berharap pemerintah segera turun tangan melakukan penormalan kembali terhadap harga gula dan minyak goreng di pasaran, mengingat harga gula dan minyak goreng yang meningkat menyebabkan konsumen merasa terbebani.

“Kalau untuk kebutuhan lainnya masih stabil. Misalnya seperti tepung terigu berbagai merk kami jual harga antara Rp 8 ribu sampai 11 ribu perkilogram,” imbuhnya.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version