Kendari, mediakendari.com – Perum Bulog Kanwil Sulawesi Tenggara (Sultra) menggandeng Kodim 1417 Kendari untuk mensosialisasikan kebijakan baru terkait Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah dan beras. Sosialisasi ini bertujuan memastikan implementasi harga pembelian baru sebesar Rp6.500,00 per kilogram berjalan efektif di tingkat petani dan pelaku usaha perberasan. Pada pukul 09.30 WITA, ( 23/1/ 2025 ).
Kepala Perum Bulog Kanwil Sultra, Sitti Mardati, menyampaikan apresiasinya atas dukungan penuh TNI, khususnya para Babinsa, dalam menyukseskan program ini. “Kami berterima kasih kepada Kodim 1417 Kendari yang telah memfasilitasi sosialisasi ini. Ke depan, kami berharap kerja sama erat dengan berbagai pihak, termasuk TNI, Dinas Pertanian, dan pelaku usaha perberasan, untuk menerapkan kebijakan baru ini dan memaksimalkan penyerapan hasil panen,” ujar Sitti.
Ia menambahkan, data terkait luas lahan, potensi panen, dan jadwal panen sangat penting untuk mengoptimalkan penyerapan hasil produksi padi. Sinergi antara Bulog, Babinsa, dan Dinas Pertanian diharapkan dapat memperkuat langkah menuju ketahanan pangan di Sulawesi Tenggara.
Komandan Kodim 1417 Kendari, Letkol Herry, menegaskan komitmen TNI dalam mendukung program Bulog melalui pelibatan Babinsa di lapangan. “Kami telah membentuk posko pendataan di empat kabupaten/kota wilayah kerja kami. Posko ini mencatat luas tambah tanam setiap harinya untuk memantau progres penanaman dan memaksimalkan hasil panen guna mendukung swasembada beras,” jelas Herry.
Ia juga menekankan pentingnya peningkatan produktivitas padi melalui optimalisasi indeks pertanaman (IP) dari IP1 hingga IP3. Babinsa, bersama penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan dinas terkait, akan bekerja sama untuk memastikan realisasi program tersebut di lapangan.
Kolaborasi antara Bulog, TNI, dan Dinas Pertanian diharapkan mampu menciptakan ekosistem pangan yang lebih stabil di Sulawesi Tenggara. Dengan kebijakan HPP yang baru, petani diharapkan mendapatkan nilai jual yang lebih layak sekaligus menjaga ketersediaan pangan bagi masyarakat.
Reporter: Nurzaida
