Kendari

Bunda PAUD Sultra Sambangi TK Kuncup Pertiwi Kendari

456
×

Bunda PAUD Sultra Sambangi TK Kuncup Pertiwi Kendari

Sebarkan artikel ini
Bunda PAUD Sulawesi Tenggara (Sultra)
Bunda PAUD Sulawesi Tenggara (Sultra) Agista Ariany Ali Mazi, SE. saat mengunjungi Taman Kanak-kanak (TK) Kuncup Pertiwi Kendari, Kamis 24 September 2020. Foto: JGS/Frans Patadungan © 2020/MK

Redaksi

KENDARI – Bunda PAUD Sulawesi Tenggara (Sultra) Agista Ariany Ali Mazi, SE., menyambangi Taman Kanak-kanak (TK) Kuncup Pertiwi Kendari, Kamis 24 September 2020.

Dalam kunjungannya, Agista yang juga menjabat Ketua Yayasan Kuncup Pertiwi Kendari ini melihat proses belajar-mengajar di fasilitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tersebut.

Dalam keterangan persnya melalui tim juru bicara Pemprov Sultra disebutkan, selain melihat proses balajar, kunjungan juga bertujuan melihat ketercukupan fasilitas belajar dan bermain di PAUD milik Pemerintah Provinsi Sultra itu.

Agista menuturkan, dirinya mendukung program belajar usia dini yang selama ini diterapkan, untuk ditingkatkan dengan bahan ajar dan pengetahuan usia dini yang lebih edukatif dan membangkitkan kreasi dalam bermain.

Sesuai gagasan tersebut, kata Agista, dirinya bakal memprogramkan penambahan sejumlah fasilitas permainan edukatif dan beragam alat musik dari seluruh etnik di Sultra di PAUD tersebut.

“Agar anak-anak kita sejak dini belajar toleransi dan hidup berdampingan, serta memahami kebudayaan dan seni daerah. Ini juga penting untuk melatih naluri dan bakat seni mereka,” terangnya.

Saat berkeliling ke seluruh area TK Kuncup Pertiwi Kendari ini, Istri Gubernur Sultra, Ali Mazi ini menyempatkan diri menengok sejumlah bahan ajar dan bahan latih yang tersedia, menyentuh beberapa fragmen untuk memeriksa keamanan dalam penggunaannya.

Ketua TP PKK Sultra ini juga berpesan, agar bahan materi ajar bermain untuk anak usia dini memiliki standar umur dan perhitungan keamanan agar tidak membahayakan terkait desain dan ukurannya, seperti; melukai atau tertelan.

“Mohon diperhatikan hal-hal seperti ini. Pengawasan pada proses belajar anak usia dini memang harus ekstra ketat. Saya akan tambah alat musik yang lebih multikultural, juga alat belajar dan bermain yang sesuai standar anak usia dini,” tegasnya

You cannot copy content of this page