Reporter : Safrudin Darma
Editor : Kang Upik
BURANGA – Bupati Buton Utara H. Abu Hasan memperkenalkan produk kuliner lokal Sambal Baby Cumi Ainun, yang merupakan racikan sambal karya warga Butur.
Abu Hasan mengaku memberikan apresiasi untuk produk ini karena menggunakan bahan lokal yang diramu warga setempat. Ia menyebut, produk ini bisa dipasarkn bukan hanya ditingkat lokal tapi juga regional dan nasional.
“Saya memberikan apresiasi atas produk beby cumi yang rasanya enak dan aromatik, Insya Allah sehat dan bergizi dan ini menggunakan bahan lokal,” ungkapnya, di Rujab, Rabu (31/7/2019).
Menurutnya, makanan khas Butur seharusnya bisa jadi produk andalan dan unggulan, agar lebih dikenal karena di Sultra ini hanya di Butur yang kaya produk perikanan.
“Seperti salah satunya, ikan cakalang asap di produksi dalam jumlah banyak dan ikannya segar karena langsung dari laut,” ujarnya.
Atas dukungan Bupati untuk produk ini, pemilik usaha Sambal Baby Cumi Ainun, Aisyah Harun, mengaku berterimakasih atas dukungan tersebut.
BACA JUGA :
- Berbagi di Bulan Ramadan, DPW Pekat IB Sultra Berbagi Takjil
- Gubernur ASR Teken Surat Edaran Pencegahan Korupsi dan Pengendalian Gratifikasi Hari Raya
- Pemkot Kendari Bakal Berikan Dana Bantuan Bagi Pelaku UMKM
- Gubernur Sultra Pimpin Apel Operasi Ketupat 2025
- Gubernur Sultra Resmikan Kolam Renang Brimob Nasional
- Wagub Sultra Bagikan 8.000 Sembako
Sementara itu, salah seorang inisiator produk Sambal Baby Cumi Ainun yakni Muhammad Ali Badar menjelaskan produknya dapat di uji secara kualitas dan kesehatan.
Ia menceritakan, Sambal Baby Cumi Ainun dibuat dengan bahan dasar ikan cakalang asap yang dibelinya dari pantai Bone Butur.
“Biasanya kami membeli minimal 10 ekor untuk diolah jadi produk dalam bentuk kemasan sambal yang cocok dipadukan dengan segala jenis lauk,” jelasnya.
Untuk distribusi, kata Ali Badar, produk ini telah dipasarkan ke seluruh se-Sultra dan termasuk, kerap dibawa peserta jamaah haji dan atau umroh.
“Terimakasih untuk Pemda karena telah memberi dukungan terhadap kami putra daerah untuk mengolah produk lokal,” tutup Ali Badar. (B)