Reporter: Andis
KONAWE – Bupati Konawe, Kery Saiful Konggiasa meminta aktivitas proyek di objek wisata Pulau Bokori segera dihentikan. Sebabnya, menurut Kery selama ini Pemkab Konawe belum mendapat apapun dari hasil pengelolaan objek wisata tersebut. Padahal, pengelolaan pulau itu sudah berjalan selama kurang lebih lima tahun.
“Ibarat Pemerintah Provinsi (Sultra) itu orang tua, dia harus menghidupi anaknya, Kabupaten Konawe, tapi ini terbalik. Bokori itu hartanya Konawe. Ini namanya, orang tua durhaka sama anaknya,” kata Kery.
Aktivitas proyek di pulau tersebut diketahui melalui izin dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Sementara, Pulau Bokori sendiri merupakan bagian dari wilayah Konawe.
“Harus distop,” kata Kery.
Kery mengklaim, pengelolaan objek wisata di Pulau Bokori hanya berstatus pinjam pakai dari Dinas Pariwisata Pemprov Sultra.
“Nur Alam ketika itu menyatakan keinginannya untuk membangun Bokori. Saya oke dengan catatan status pinjam pakai,” ungkap Kery.
Kery mengaku, selama ini Pemkab Konawe tidak pernah dilibatkan dalam hasil pengolahan objek wisata itu. Padahal dari letak geografi, Pulau Bokori merupakan aset Pemkab Konawe.
“Wilayah Bokori masuk di Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan, aktivitas proyek di pulau itu bisa dilanjutkan kembali jika ada renegosiasi.
“Tanpa renegosiasi, saya minta seluruh kegiatan apapun di atas Pulau Bokori dihentikan,” tegasnya.
Mantan Ketua DPRD Konawe ini juga mengklaim, jika pihaknya saat ini telah memiliki anggaran untuk membangun Pulau Bokori, sekaligus mengembangkan Pulau Saponda Laut. (B)