KOLAKAPEMERINTAHAN

Bupati Kolaka Hadiri First Digging PT Vale dan PT Pama Persada, Tanda Dimulainya Era Baru Industri di Kolaka

284
Ketgam: Kegiatan yang digelar di site PT Vale IGP Pomalaa Blok Pomalaa.

KENDARI, MEDIAKENDARI.com – Bupati Kolaka H. Amry, S.STP., M.Si, menghadiri First Digging Ceremony PT Pama Persada – PT Vale IGP Pomalaa serta penandatanganan MoU Program Kolaka Sehat, Bersih, dan Berdaya dan Bridge Program antara PT Vale Indonesia Tbk dan Huayou Cobalt Co. Ltd, bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka, Rabu, 8 Oktober 2025.

Kegiatan yang berlangsung di site PT Vale IGP Pomalaa Blok Pomalaa ini menjadi momentum penting dalam perjalanan industri pertambangan Sulawesi Tenggara.

Turut hadir dalam seremoni tersebut Presiden Direktur dan CEO PT Vale Indonesia Bernardus Irmanto, Mayjen TNI (Purn) F.S. Multhazar, Direktur dan Chief Project Officer PT Vale Indonesia Muhammad Asril, serta perwakilan manajemen dari PT Pama Persada, PT Huayou, dan PT KNI.

Dalam sambutannya, Bupati Kolaka H. Amry menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bukti nyata dimulainya proyek besar PT Vale IGP Pomalaa yang telah lama dinantikan masyarakat.

“Sebagai pemerintah daerah, kami menaruh harapan besar agar proyek ini memberi dampak positif dan signifikan bagi masyarakat Kolaka, khususnya di wilayah sekitar operasional,” ujarnya.

Bupati juga menegaskan pentingnya komitmen perusahaan dalam menjalankan operasional sesuai dengan regulasi yang berlaku, terutama dalam hal pemenuhan tenaga kerja lokal.

Ia menekankan agar perusahaan juga memberdayakan pengusaha lokal, UMKM, dan penyedia jasa daerah untuk menjadi bagian dari rantai pasok perusahaan.

Selain itu, Bupati Amry turut menyoroti kondisi ekonomi Kabupaten Kolaka.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pencari kerja di Kolaka mencapai 6.154 orang, dengan pengangguran terbuka sebanyak 3.904 orang, sementara inflasi daerah per September 2025 tercatat 4,34 persen.

“Angka-angka ini menjadi alarm bagi kita semua untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha,” ungkapnya.

Bupati Kolaka juga menekankan pentingnya pelaksanaan program CSR Plus ESG (Environmental, Social, and Governance) yang menyeluruh dan berdampak langsung pada masyarakat.

“CSR bukan sekadar formalitas. Ia harus menjadi bagian dari upaya menciptakan Kolaka yang sehat, bersih, dan berdaya,” tegas Bupati.

Menurutnya, tanggung jawab sosial perusahaan tidak hanya berhenti pada pembangunan fisik, tetapi juga harus menyentuh pemberdayaan masyarakat, peningkatan kualitas SDM, pelatihan teknologi, dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

Seremoni ini menjadi simbol dimulainya era baru industri di Kolaka, di mana kolaborasi antara pemerintah daerah dan perusahaan tambang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja, serta memperkuat daya saing daerah dalam sektor industri berbasis sumber daya alam.

Laporan: Yasti

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version