BAUBAUNEWS

Cegah Virus Corona, Dinkes Jaga Dua “Pintu Masuk” ke Kota Baubau

347
Kadis Kesehatan Baubau, Wahyu, Foto : Ardilan/Mediakendari.com/A

Reporter: Ardilan

Editor: Kang Upi

BAUBAU – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan penjagaan ketat di dua pintu masuk ke wilayah Kota Baubau, untuk mencegah penyebaran virus corona.

Dua pintu masuk tersebut yakni Pelabuhan Murhum dan Bandar Udara (Bandara) Betoambari. Penjagaan itu dilakukan bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Murhum.

Kepala Dinkes Kota Baubau, Wahyu mengatakan pengajaan atas potensi oenyebaran virus corona dilakukan dengan mengukur suhu tubuh serta mengambil darah pengguna pelabuhan dan bandara.

“Prinsipnya kalau disuatu negara dipintunya maka suatu daerah juga dipintunya. KKP itu kan cakupannya pelabuhan laut dan udara,” kata Wahyu saat ditemui MEDIAKENDARI.com, Senin 3 Februari 2020.

Ia juga menuturkan, sejauh ini pihaknya telah mengindetifikasi empat warga Kota Baubau yang tiba dari China. Keempatnya merupakan mahasiswa yang kuliah di China dan dinyatakan negatif virus Corona.

“Untuk Baubau kita identifikasi, dua orang dinyatakan bebas dan sehat. Dua orang lainnya sudah pulang sebelum merebak virus corona. Ada dua lagi tapi belum pulang, masih disana,” tambahnya.

Wahyu juga menegaskan, pihaknya telah siap jika ditemukan ada yang terjangkiti virus Corona di Baubau. Menurutnya, sarana di rumah sakit di Kota Baubau cukup memadai penanganan virus corona.

“Sarana memadai untuk merawat. Hanya karena ini berbahaya dan menimbulkan kematian, penanganannya harus serba steril, pakai masker, sarung tangan, kontak sedikit dengan pasien selesai itu harus cuci tangan,” tegasnya.

Ia juga menyebut, pihaknya telah menyiapkan ruangannya isolasi agar tidak bercampur dengan pasien lain. Selain itu, hanya petugas khusus yang ditugaskan, yang bisa keluar masuk diruangan.

Wahyu juga menjelaskan, virus Corona hampir serupa dengan virus Sars ataupun Mers yang juga sempat menghebohkan beberapa waktu lalu. Ia menyebut virus Corona saat ini merupakan jenis yang baru yang belum teridentifikasi.

“Virus corona ini sudah pernah ada waktu zaman sars dan mers. Tapi semua jenis virus ini kan menghasilkan penyakit pneumonia. Selama ini di Indonesia sudah biasa menangani penyakit tersebut,” tutupnya.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version