NEWS

Cerita Mahasiswi FKM UHO Jadi Wisudawan Terbaik

916
Tampak Wisudawan Terbaik UHO Dhiya Ramadhani bersama Ibu tercinta Farida Toasa

KENDARI – Kesuksesan serta keberhasilan yang diraih oleh seseorang hari ini merupakan hasil kerja kerasnya di masa lalu, seperti pribahasa apa yang kau tanam itu yang akan kau tuai. Salah satunya Dhiya Ramadhani peraih wisudawan terbaik di Universitas Halu Oleh yang berlangsung di Gedung Sport Center UHO, pada Rabu 25 Mei 2022.

Belajar yang ia lakukan semenjak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (UHO) hingga di perguruan tinggi akhirnya dapat memuaskan hasil dengan meraih prestasi sebagai seorang wisudawan terbaik dengan mengalahkan ribuan mahasiswa (i) lainnya yang ada di UHO.

Dhiya Ramadhan meraih wisudawan terbaik itu dengan memperolehan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,89 dengan lama studi 3 tahun 7 bulan yang diketahui dari program studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM)

Baca Juga : Capaian Vaksinasi Booster di Konawe Masih Rendah

Menurutnya, penobatan itu diberikan padanya merupakan suatu kebanggan tersendiri sebab tidak pernah menyangka dapat meraih penghargaan tersebut.

“Awalnya saya juga kaget pas mendapatkan kabar kalau saya yang dinobatkan sebagai wisudawan terbaik. Perasaannya terharu sih pas mendengar ini,” ujarnya, Rabu 25 Mei 2022.

Selain itu, ia juga membagi beberapa tips untuk bisa menjadi seorang wisudawan terbaik diantaranya dengan belajar, mengerjakan tugas perkuliahan dengan tepat waktu, dan terpenting menanamkan niat dalam diri agar tujuan dari perkuliahan itu nantinya dapat terarah.

Baca Juga : Sarjana Harus Bisa Menerapkan Pengetahuan dan Kemampuan Teknologi Dalam Tindakan Sosial

Di tempat yang sama, Orang tua dari Dhiya Ramadhani yakni, Farida Toasa mengungkapkan kepribadian anaknya suka belajar sejak masih kecil dan bahkan bisa dikata waktunya hampir dihabiskan dengan hanya belajar seperti membaca.

Namun dari hal itu yang terpenting adalah niat dan motivasi  yang diberikan kepada anak, sebab dukungan orang tua sangat mempengaruhi tingkat belajar pada belajar anak.

“Alhamdulillah kalau di rumah saya selalu mendukung apa yang ia lakukan selagi hal itu merupakan hal yang positif,” singkatnya.

Reporter : Muhammad Ismail

Facebook : Mediakendari

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version