NEWS

Cerita Taslim dan Rumah Kumuhnya, 10 Tahun Menanti Bantuan Tidak Kunjung Datang

917
Taslim (tengah) warga dusun 1 Desa Pitulua, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara yang tinggal dirumah tak layak huni. Senin 14/06/2021 (Pendi)

 

Reporter : Pendi

KOLAKA UTARA – Taslim dan keluarga, adalah warga dusun I Desa Pitulua Kecamatan Lasusua Kabupaten Kolaka Utara Provinsi Sulawesi Tenggara, yang sudah lebih 10 tahun tinggal di rumah yang kumuh dan memprihatinkan.

Mimpi untuk tinggal di rumah yang lebih baik selalu terbayang di benak Taslim, selaku kepala keluarga dari seorang istri dan lima anak. Tapi apa daya, pekerjaannya sebagai pembuat batu merah membuat mimpinya itu tinggal mimpi.

“Gaji saya hanya bisa memenuhi untuk makan sehari-hari kami, dan belum bisa untuk memperbaiki rumahku karena tidak ada uang untuk memperbaikinya,” tutur Taslim saat ditemui Senin 14 Juni 2021.

Taslim juga mengaku, sepetak rumahnya yang berbahan kayu yang kini telah lapuk itu dibangun di atas tanah milik orang lain, karena dirinya tidak memiliki lahan sendiri untuk membangun rumah.

Tampak bagian dalam rumah. Foto: Pendi/MEDIAKENDARI.com

“Saya ini menumpang di lokasi ini karena saya tidak memiliki lahan sendiri,” kata Taslim, saat ditemui di teras rumahnya yang berbentuk panggung dengan lubang sana sini, karena papannya sudah rusak.

Meski rumahnya nyaris roboh dimakan usia dan cuaca, namun dirinya tetap bersyukur bisa tinggal bersama keluarga meski jika hujan, harus berdempet-dempet untuk menghindari air hujan yang masuk melalui atap rumbia yang bocor.

Bagi dirinya, bisa berkumpul dengan keluarga adalah segalanya. Kehangatan saat berkumpul bersama seakan m melawan dinginnya angin malam yang masuk dari lubang dinding rumah yang bolong.

“Kalau hujan air juga masuk di rumah karena atapnya banyak yang rusak dan bocor jadi saya hanya kasih baskom tempat untuk menadah air hujan yang jatuh ke dalam rumah, tapi alhamdulillah masih punya rumah,” kata Taslim.

Kepada MEDIAKENDARI.com, Taslim juga menceritakan jika dirinya jarang mendapatkan bantuan, bahkan sejak 10 tahun lalu. Padahal, pemerintah baik pusat maupun daerah banyak menggelontorkan bantuan untuk warga miskin.

“Sejak saya tinggal di sini jarang mendapatkan atau menerima bantuan baik dari pemerintah maupun yang lain, baru bantuan langsung tunai (BLT) yang saya terima,” ujar Taslim.

Sementara itu, saat dikonfirmasi atas kondisi Taslim, Kepala Dinas Sosial Pemda Kolut, Sainal Ahmad menuturkan jika dirinya telah mengetahui tentang Taslim dan keluarganya. Untuk itu, dirinya mengutus staf untuk menemuinya.

“Tadi anggota saya sudah turun melihat langsung dan nanti saya akan panggil anggota saya itu untuk menjelaskan kondisi rumah Pak Taslim itu untuk memberi bantuan perbaikan rumahnya agar kami punya dasar untuk menurunkan dan memberi bantuan,” pungkasnya.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version