BREAKING NEWS

Cuaca Buruk Jadi Kendala Tim SAR Kendari dalam Pencarian Nelayan Hilang

1296
×

Cuaca Buruk Jadi Kendala Tim SAR Kendari dalam Pencarian Nelayan Hilang

Sebarkan artikel ini
Tim Basarnas Kendari saat melakukan pencarian nelayan hilang.

Reporter : Arto Rasyid

MUNA – Tim gabungan dari Basarnas dan Polairud Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) beserta relawan kerepotan dalam melakukan pencarian atas hilangnya seorang nelayan asal Kelurahan Tampo Kabupaten Muna. Cuaca buruk menjadi kendala tim gabungan dipencarian hari kedua.

Padahal tim SAR gabungan melakukan pencarian sejak pagi hingga malam sekira pukul 18.00. Hasilnya nelayan dimaksud belum juga ditemukan.

Humas Basarnas Kendari, Wahyudi mengatakan operasi pencarian dan pertolongan (Ops SAR) dihari kedua terbagi dalam dua tim yang bergerak menuju lokasi kejadian kecelakaan (LKK) untuk melakukan penyisiran.

Baca Juga: Ketum PWI Pusat Terima Penghargaan Anugerah Olahraga, KONI Apresiasi Peluncuran Aplikasi Sportbloc

“Tim 1 menggunakan rubber boat dan perahu nelayan menyisir sebelah timur LKK sejauh 4,5 mil sedang tim 2 yang menggunakan perahu nelayan melakukan penyisiran sebelah barat sejauh 4,5 mil juga,” kata Wahyudi dikonfirmasi via WhatsApp, Kamis malam 09 September 2021.

Wahyudi mengakui kondisi cuaca hujan berawan dengan tinggi gelombang 0,5-1,5 meter serta arah angin barat daya dengan kecepatan angin 2-20 knot menjadi kendala dalam proses pencarian korban yang belum ditemukan diselat Tobea sekitar perairan Polewali, Konawe Selatan (Konsel).

“Sehingga tim SAR gabungan memutuskan untuk sementara menghentikan Ops.SAR terhadap nelayan, Dasman Jaya alias La Odas (32) dan akan dilanjutkan pada besok pagi pada pukul 06.00 wita,” ucapnya.

Ia menambahkan, Ops SAR hari kedua melibatkan Rescuer KPP Kendari, Polsek Tobea, aparat desa wangkolabu dan desa polewali, masyarakat sekitar serta keluarga korban.

“Sementara unit yang digunakan dalam Ops SAR, yakni 1 Unit Rescue Car, 1 Unit Ambulance, 1 Unit Rubber Boat, 12 unit longboat dan eralatan pendukung lainnya,” jelasnya.

Hal senada diungkapkan Komandan Kapal KP XX 2003 Pangkalan Muna Ditpolair Polda Sultra, Aipda I Putu Oko Redy. kata dia, hujan dan gelombang ombak disertai angin kencang membuat proses pencarian menjadi tidak mudah.

Baca Juga: September Ini Cicilan Mobil di Toyota Kendari Super Ringan

“Kami terhalang hujan dan ombak tinggi, bahkan didarat angin masih terasa kencang membuat tim gabungan yang melakukan pencarian dibuat repot dengan cuaca buruk,” ujarnya.

Ia mengaku belum dapat memastikan nelayan yang hilang akan ditemukan dengan keadaan selamat atau tidak. Namun diharapkan dihari ketiga besok, pencarian dapat membuahkan hasil karena sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pencarian orang hilang selama tujuh hari.

“Kami terus melakukan pencarian sampai lima hari kedepan karena kemungkinan jika korban tenggelam dihari ketiga jasadnya akan mengapung dipermukaan air,” harapnya. (b).

You cannot copy content of this page