Reporter : Mumun
Editor : Kang Upi
WANGGUDU – Warga Desa Matanggonawe Kecamatan Sawa Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), harus bersabar dan ikhlas menerima hasil panen padinya di musim ini menurun.
Hasil tersebut disebabkan tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah itu secara terus menerus di beberapa waktu belakangan, saat menjelang musim panen.
Diungkapkan Kepala Desa Matanggonawe, Limpo, akibat curah hujan yang tinggi, sawah warganya banyak yang terendam air. Bahkan hingga sebanyak empat kali dalam waktu beberapa bulan.
Dengan kondisi tersebut dipastikan, hasil produksi padi untuk musim ini mengalami penurunan, jauh dibanding hasil produksi sebelum datangnya musim hujan.
“Kalau tidak banjir biasanya bisa mencapai 7 ton, paling sekarang kisaran di angka 5 ton saja,” kata Limpo, Selasa (7/5/2019).
Baca Juga :
- Usai Terima Penghargaan dari Jokowi, KSK Klaim Didukung Surya Paloh dan Partai Pemenang Pilpres untuk Maju Cagub Sultra
- Status Kinerja Tinggi, Hanya Kery Satu-satunya Mantan Bupati di Sulawesi yang Turut Raih Penghargaan dari Presiden Jokowi
- BPDAS Sampara Sebut Rehabilitasi Mangrove Paling Banyak di Muna, Jadi Pusat Penanaman Serentak Pertama untuk Wilayah Kabupaten
- Terbukti Berkinerja Tinggi, Pj Bupati Harmin Ramba Raih Penghargaan, Dapat Anggaran Insentif Rp 29 Miliar 2024
- Pemprov Sultra Jamu Kunjungan Panglima Komando Armada II TNI AL
- Mitigasi Perubahan Iklim, Kementerian LHK, BPDAS Sampara dan Pemda Muna Gelar Penanaman Mangrove Serentak
Menurut Limpo, saat ini luasan sawah yang tergarap 84 hektare dan potensi yang diusulkan untuk penambahan cetak adalah 52 hektare yang lokasinya berada di samping kanan kirim embung.
Dia menambahkan, untuk panen sendiri dilakukan kelompok Tani Desa Matanggonawe melalui bantuan dana BUMDes yang dianggarkan tahun 2017-2018 dan bergulir hingga di tahun 2019. (A)