AdvertorialFEATUREDKONAWE SELATAN

Inilah Sosok Hj Marwiyah Wanita Tangguh dari Konsel

730
×

Inilah Sosok Hj Marwiyah Wanita Tangguh dari Konsel

Sebarkan artikel ini

ANDOOLO – Sosok seorang perempuan bernama lengkap Hj Marwiyah SE MSc ini patut menjadi sumber motivasi bagi para srikandi yang ada di Bumi Anoa ini.

Pasalnya, dengan kepribadiannya yang tegar, ia mampu meraih mimpi dan mewujudkan cita-citanya menjadi orang berpengaruh.

Tidak berlebihan jika dikatakan ia adalah sosok perempuan tegar dan hebat diantara sejumlah kaum perempuan lainnya. Bahkan yang lebih berkesan bagianya, ketika mulai menggeluti pendidikan hingga rela meninggalkan sang buah hati dalam usia tujuh bulan demi mengenyam pendidikan di negeri Inggris.

Wanita kelahiran 1971 ini mengisahkan dirinya terkait perjalanan karirnya hingga ia menjadi seorang ibu rumah tangga dan sekaligus menjadi pejabat Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Konawe Selatan (Konsel).

Perempuan tiga anak ini bercerita, bicara tentang kepribadiannya ia adalah sosok perempuan yang menyukai tantangan.

“Saya  tipenya pekerja, karena sejak tamat SMA saya sudah bergelut dunia bisnis. Saya tidak langsung masuk akademik. Karena sebelumnya saya mengikuti program pertukaran pemuda Kanada ketika itu,” kata Marwiyah mengawali kisahnya, Senin (23/4/2018).

“Saya kerja di proyek pertanian Jaika saat itu. Karena memang saya orangnya suka hal baru. Sebenarnya agak subjektif menilai diri sendiri. Tapi pada intinya saya tipe orang suka tantangan,” katanya sambil tersenyum.

Hj Marwiah Tombili
Hj Marwiah Tombili SE M Sc (tengah) di didampingi suami saat diberi kejutan Anniversary Pernikahan yang ke 20 tahun. Foto: IST

Marwiyah mengungkapkan, sebagai wanita karir tentu harus pintar-pintar mengatur waktu. Baik dalam urusan rumah tangga juga sebagai wanita karir.

“Sebagai wanita karir, apalagi karena hampir tiap hari saya di kantor. Saya sangat beda dengan ibu rumah tangga lainnya. Karena waktu saya banyak di luar kantor,” paparnya.

“Hanya, saya bersyukur karena diberikan Tuhan pasangan hidup yang mengerti dengan posisi saya. Beliau adalah tipe suami yang mendukung  istri. Dari sisi rumah tangga kami lebih banyak saling pengertian,” ceritranya.

Lebih jauh kisah dia, sejak pindah tugas dari Kabupaten Konawe pada Tahun 2002 silam. Ia harus bolak-balik Kendari-Konsel. Dengan menghabiskan waktu dua jam untuk ditempuh setiap harinya.

“Memang capek buat saya, tapi saya sadari itu lebih berharga dibanding menginap di Konsel, karena tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga. Walaupun pimpinan selalu menyarankan tinggal di Konsel. Tapi saya rela habiskan waktu 1,5 jam di jalan pulang bolak balik Kendari. Kecuali sesuatu hal yang mengharuskan tinggal kalau ada agenda tertentu,” jelasnya.

Selanjutnya, kata dia, bicara rumah tangga itu adalah sebuah organisasi juga. Sehingga sedapat mungkin ia harus membagi waktu seefisien mungkin.

“Tapi saya tidak turun langsung ke dapur. Karena saya tidak bisa tinggalkan karir apalagi saya sampai di rumah dari Konsel jam 8 malam. Tapi semua tetap dibawa kontrol saya khususnya dalam urusan dapur. Biasanya waktu saya Sabtu-Minggu, jadi saya manfaatkan sebaik mungin dengan keluarga,” imbuhnya.

Marwiyah juga menerangkan, demi menjaga keutuhan rumah tangganya, dengan saling pengertian, sesekali ia berusaha menikmati makan bersama sang suami.

“Jadi kadang suami tetap tunggu saya pulang dari Konsel baru bisa makan bersama,” kenangnya.

Dikatakan, adapun hikmah yang  bisa diambil, bahwa sebagai seorang perempuan ibu rumah tangga dan seorang birokrat adalah mestinya tidak boleh puas dengan yang ada.

“Karena pada umumnya kan perempuan wajib dinafkahi. Tapi kita selalu berusaha membantu suami dalam mencari nafkah. Dari segi pengalaman juga ada perbedaan sendiri dibanding ibu rumah tangga lainnya,” urainya.

Sehingga katanya, di hari kartini ini, dirinya berharap agar semua perempuan dimana saja berada agar dapat menjadi motivasi.

Karena dengan posisi saat ini seharusnya sudah puas dan rasa cukup, tapi walaupun begini kita tidak pasrah. Jadi perempuan harus memikirkan kehidupan rumah tangga lebih baik. Saya ingin selalu menjadi contoh bagi perempuan yang ada di masyarakat,” pungkasnya.


Reporter: Erlin
Editor: Kardin

You cannot copy content of this page