FEATUREDMUNA

Kapal Bermuatan Mesin Pembangkit Listrik Berlabuh di Pinggir Sor Muna Hebohkan Warga

265
×

Kapal Bermuatan Mesin Pembangkit Listrik Berlabuh di Pinggir Sor Muna Hebohkan Warga

Sebarkan artikel ini

RAHA – Masyarakat Kota Raha, Kabupaten Muna dikagetkan dengan adanya sebuah kapal besi bermuatan 4 unit mesin pembangkit listrik milik PLTD yang berlabuh di pinggir jalan By Pass Sor Laode Pandu, pada Selasa (29/5/2018) sekitar pukul 15:00 Wita.

Betapa tidak, satu pohon kelapa yang menghiasi tepian pantai di Sarana Olahraga (SOR) tersebut harus di tumbangkan agar kapal tersebut bisa leluasa untuk membongkar muatannya dan pinggiran aspal di jalan rusak terkelupas akibat gesekan bancian kapal itu.

Buntutnya, sempat membuat arus lalu lintas kendaraan menjadi macet, dan Ironisnya lagi, belum diketahui pasti siapa yang bertanggung jawab atas sandarnya kapal bernama LCT Alegra itu.

Informasi yang dihimpun mediakendari.com, kapal itu terpaksa memilih untuk berlabuh di pinggiran SOR akibat kapasitas pelabuhan laut nusantara Raha yang tidak memungkinkan untuk menanggung beban dari pembongkaran muatan.

Ditengah masyarakat yang menyaksikan hal itu juga menuai pro dan kontra.

Ais misalnya, warga kelurahan Wamponiki itu mengaku bukannya ingin menghalang-halangi kinerja ABK, hanya saja ia mempertanyakan soal prosedur dan mekanisme aturan yang mengatur atas berlabuhnya kapal bermuatan kurang lebih 22 ton tersebut.

“Kenapa bisa tiba-tiba ada kapal yang berani sandar di pinggir SOR ini hingga merusak jalan dan menebang pohon?,” ujar Ais dengan mimik wajah kebingungan.

Senada dengan itu, Borju juga mengaku kaget dengan kejadian yang nyaris menimbulkan kericuhan di tengah masyarakat yang setuju dan tidak setuju akan hal itu.

“Sepengetahuan saya, biasanya kapal yang memuat mesin pembangkit listrik ini berlabuh di pelabuhan Kendari atau Bau-bau dan selanjutnya dibawa melalui jalur darat untuk tiba di PLN Kota Raha,” katanya.

Berbeda dengan salah satu warga yang tidak diketahui namanya. Ia malah tidak mepersoalkan hal itu, karena menurutnya demi kepentingan masyarakyat banyak sandarnya kapal itu tidak perlu dibesar-besarakan.

“Ini kan untuk kita juga yang nikmati, jika mesin itu digunakan maka masyarakat tidak akan lagi mengeluh kalau sering mati lampu. Sebab keluhan itu akan terjawab dengan berfungsinya mesin yang baru tiba ini,” imbuhnya.

Pantauan mediakendari.com, terlihat adanya beberapa aparat kepolisian yang berjaga untuk mengawasi agar tidak terjadi keributan ditengah-tengah masyarakat yang pro dan kontra.

“Silahkan saja asal jangan ada yang ribut,” singkat Kasat Reskrim Polres Muna, Iptu Fitrayadi.

Reporter : Erwinsyah SJ

You cannot copy content of this page