BOMBANAHEADLINE NEWSNEWSPENDIDIKANSEKOLAHSULTRA

Patut Dicontoh, Siswa SMK 2 Bombana Sulap Sampah Jadi Uang

1985
×

Patut Dicontoh, Siswa SMK 2 Bombana Sulap Sampah Jadi Uang

Sebarkan artikel ini
Penampungan sampah SMK Negeri 2 Bombana.(Foto : Hasrun/Mediakendari.com)

Reporter : Hasrun

Editor : Kang Upi

KASIPUTE – Tidak hanya memberikan pendidikan formal bagi para siswa, SMK Negeri 2 Bombana juga mendidik siswanya untuk kreatif dan produktif dalam wirausaha. Salah satunya dengan mengelola sampah menjadi pundi-pundi rupiah. Oleh siswa, sampah yang dari gelas minuman dan botol plastik serta gardus itu di kumpulkan dari lingkungan kelas, lalu dijual kepada pengumpul. Tidak hanya jadi duit, lingkungan sekolah pun ikut bersih.

Dalam wirausaha bersama para siswa ini, setiap bulannya terkumpul 200-an Kg sampah plastik bekas pakai, yang dikumpulkan siswa secara teratur di tong sampah, usai gelas dan botol minuman itu digunakan. Untuk harga jualnya sendiri terbilang murah, yakni hanya Rp 350 per Kg, namun hal ini tidak menyurutkan semangat wirausaha para siswa. Bahkan, setelah bertahun-tahun menjual sampah, hasilnya kini telah mencapai jutaan rupiah

Pada mediakendari.com, Ketua Jurusan Akuntansi SMK Negeri 2 Bombana, Nusadiah, S.Pd menceritakan, gagasan mengelola sampah di sekolah ini dimulai Maret 2018 lalu. Saat itu, kondisi sekolah cukup kotor karena banyaknya sampah yang menggunung.

“Karena terlalu banyak sampah yang berserakan, dan di sekolah akreditasi itu sampah tidak boleh dibakar karena berdampak polusi. Jadi, saya pikir setiap jurusan sebaiknya ada upaya, jadi saya ambil alih sampah untuk dijual, apalagi bisa jadi bahan praktek pembukuannya,” papar Nursaidah, saat ditemui di sekolah, Jum’at (29/3/2019).

Menurutnya, hasil penjualan sampah tersebut dikumpul dan dibukukan oleh siswi yang ditunjuk dan dipercayakan oleh sekolah, sebagai penanggung jawab untuk pembukuan penjualan.

“Dari penjualan itu, uang yang dikumpul sudah sekitar Rp 1 juta-an dan digunakan untuk kepentingan jurusan akuntansi. Baik itu kebutuhan ketika ada kegiatan, juga kebutuhan di dalam LEB,” terangnya.

Koordinator Pengelola Sampah Sekolah ini juga menyebut, tidak hanya berdampak di lingkungan sekolah, para guru dan siswa juga turut bersemangat untuk membawa misi peduli sampah itu ke rumah masing-masing.

“Kita menerima sampah yang dibawa guru atau siswa dari rumah, kita juga terima sampah dari luar, kita beli Rp 300 per Kg, nanti kita jual dan untungnya masuk di kas pengelola sampah jurusan akuntansi,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala SMK Negeri 2 Bombana, Sabri, S.Pd menuturkan, dengan kreatifitas wirausaha para siswa di sekolah yang dipimpinnya itu, lingkungan sekolah yang terletak di Kelurahan Poea Kecamatan Rumbia Tengah itu, menjadi bersih dan asri.

“Sekarang, sudah jarang lagi kita ketemukan sampah di halaman sekolah, tinggal sampah dari rumput saja yang masih ada,” terangnya.

Kata Sabri, mendukung dengan gagasan siswa ini, dirinya juga menerapkan kebijakan hukuman bagi siswa yang melakukan kesalahan atau tidak menunjukan sikap yang baik pada guru atau sesama temannya, dengan mengumpulkan sampah.

Baca Juga :

“Misalnya dia sementara minum aqua gelas lalu habis itu dia tendang gelasnya, saya suruh pungut sampah, kasi full karung kecil, ” tegasnya.

Menurutnya, cara dan kebijakan yang diambilnya itu terbukti efektif untuk membuat siswa di SMK Negeri 2 Bombona merubah sikap menjadi peduli terhadap lingkungan dan memiliki kenangan baik di sekolah dan para guru.

“Ini cara kita, supaya siswa terkenang, habis dikasi pungut sampah, sampe full karung. Saya berharap acara ini bisa membuat siswa, guru, maupun masyarakat selalu perduli dengan sampah, untuk hidup lebih sehat,” pungkasnya. (A)

You cannot copy content of this page