KENDARI, MEDIAKENDARI.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus memperkuat langkah konkret dalam mempercepat pembangunan kawasan transmigrasi.
Melalui Rapat Koordinasi, Advokasi, dan Penguatan Kapasitas Stakeholder Perencanaan Kawasan Transmigrasi, Sultra menunjukkan komitmen tinggi dalam menjadikan transmigrasi sebagai instrumen strategis pembangunan wilayah berbasis data.
Kegiatan yang digelar, Senin, 4 Agustus 2025, di salah satu hotel di Kendari ini merupakan inisiatif langsung dari Gubernur Sultra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, S.E., M.M., dan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI.
Dengan mengangkat tema “Sinergi Perencanaan dan Penguatan Data untuk Transmigrasi yang Cerdas dan Cepat Guna”, forum ini menjadi titik tolak penting bagi daerah-daerah di Sultra dalam menyelaraskan perencanaan transmigrasi secara integratif dan tepat sasaran.
Dalam sambutannya, Gubernur Sulawesi Tenggara menegaskan pentingnya perubahan paradigma dalam penataan kawasan transmigrasi.
“Transmigrasi adalah salah satu instrumen strategis untuk membangun Indonesia dari pinggiran. Kita harus menata ulang perencanaan kawasan ini dengan pendekatan baru yang cerdas, cepat guna, dan berbasis potensi lokal. Pemerintah Provinsi Sultra akan menjadi garda terdepan dalam mengawal agenda ini,” tegas Gubernur.
Ia juga menekankan bahwa pembangunan kawasan transmigrasi tidak lagi dapat dilakukan secara parsial.
“Saya ingin setiap kabupaten/kota di Sultra memiliki peta jalan yang jelas, terukur, dan selaras dengan visi pembangunan nasional. Tanpa data yang kuat dan komitmen nyata dari daerah, program ini tidak akan optimal,” imbuhnya.
Salah satu daerah yang menjadi sorotan potensial dalam forum ini adalah Kabupaten Konawe. Wakil Bupati Konawe, H. Syamsul Ibrahim, SE., M.Si., hadir langsung dan menyampaikan dukungan penuh terhadap arah kebijakan Gubernur Sultra.
“Kami sangat mengapresiasi kepemimpinan Pak Gubernur yang progresif dan berpikir jauh ke depan. Konawe punya potensi besar dalam mendukung program transmigrasi, baik dari sisi lahan, SDM, maupun infrastruktur dasar. Kami siap menyelaraskan program daerah dengan arah pembangunan kawasan transmigrasi nasional dan provinsi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Syamsul menegaskan bahwa Konawe memiliki sejarah panjang dalam mendukung program transmigrasi dan siap melanjutkan dengan pendekatan yang lebih modern dan partisipatif.
“Perlu pendekatan lintas sektor. Kami siap membangun komunikasi intensif dengan OPD teknis, pemerintah desa, dan masyarakat lokal, agar pelaksanaan transmigrasi benar-benar berdampak pada kesejahteraan dan harmoni sosial,” tambahnya.
Kegiatan ini turut dihadiri kepala daerah dan perwakilan dari 10 kabupaten/kota lainnya di Sultra, antara lain Walikota Kendari, Bupati Kolaka, Muna, Muna Barat, Konawe Selatan, Konawe Utara, Buton, Buton Utara, Buton Tengah, dan Kolaka Timur.
Rangkaian acara juga diisi diskusi panel dan pemaparan teknis, membahas inventarisasi Hak Pengelolaan Lahan (HPL), integrasi sistem informasi geospasial, serta strategi pembangunan kawasan transmigrasi berbasis potensi lokal dan budaya daerah.
Antusiasme tinggi dari peserta menunjukkan bahwa transmigrasi kini tidak lagi sekadar wacana, tetapi telah bergerak dari data menuju aksi nyata. Gubernur Sultra berharap agar hasil forum ini segera ditindaklanjuti.
“Kita tidak ingin perencanaan ini berhenti di forum saja. Saya ingin hasil rapat ini segera ditindaklanjuti dengan aksi konkret di lapangan,” pungkasnya
KENDARI, MEDIAKENDARI.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus memperkuat langkah konkret dalam mempercepat pembangunan kawasan transmigrasi.
Melalui Rapat Koordinasi, Advokasi, dan Penguatan Kapasitas Stakeholder Perencanaan Kawasan Transmigrasi, Sultra menunjukkan komitmen tinggi dalam menjadikan transmigrasi sebagai instrumen strategis pembangunan wilayah berbasis data.
Kegiatan yang digelar, Senin, 4 Agustus 2025, di salah satu hotel di Kendari ini merupakan inisiatif langsung dari Gubernur Sultra, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, S.E., M.M., dan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI.
Dengan mengangkat tema “Sinergi Perencanaan dan Penguatan Data untuk Transmigrasi yang Cerdas dan Cepat Guna”, forum ini menjadi titik tolak penting bagi daerah-daerah di Sultra dalam menyelaraskan perencanaan transmigrasi secara integratif dan tepat sasaran.
Dalam sambutannya, Gubernur Sulawesi Tenggara menegaskan pentingnya perubahan paradigma dalam penataan kawasan transmigrasi.
“Transmigrasi adalah salah satu instrumen strategis untuk membangun Indonesia dari pinggiran. Kita harus menata ulang perencanaan kawasan ini dengan pendekatan baru yang cerdas, cepat guna, dan berbasis potensi lokal. Pemerintah Provinsi Sultra akan menjadi garda terdepan dalam mengawal agenda ini,” tegas Gubernur.
Ia juga menekankan bahwa pembangunan kawasan transmigrasi tidak lagi dapat dilakukan secara parsial.
“Saya ingin setiap kabupaten/kota di Sultra memiliki peta jalan yang jelas, terukur, dan selaras dengan visi pembangunan nasional. Tanpa data yang kuat dan komitmen nyata dari daerah, program ini tidak akan optimal,” imbuhnya.
Salah satu daerah yang menjadi sorotan potensial dalam forum ini adalah Kabupaten Konawe. Wakil Bupati Konawe, H. Syamsul Ibrahim, SE., M.Si., hadir langsung dan menyampaikan dukungan penuh terhadap arah kebijakan Gubernur Sultra.
“Kami sangat mengapresiasi kepemimpinan Pak Gubernur yang progresif dan berpikir jauh ke depan. Konawe punya potensi besar dalam mendukung program transmigrasi, baik dari sisi lahan, SDM, maupun infrastruktur dasar. Kami siap menyelaraskan program daerah dengan arah pembangunan kawasan transmigrasi nasional dan provinsi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Syamsul menegaskan bahwa Konawe memiliki sejarah panjang dalam mendukung program transmigrasi dan siap melanjutkan dengan pendekatan yang lebih modern dan partisipatif.
“Perlu pendekatan lintas sektor. Kami siap membangun komunikasi intensif dengan OPD teknis, pemerintah desa, dan masyarakat lokal, agar pelaksanaan transmigrasi benar-benar berdampak pada kesejahteraan dan harmoni sosial,” tambahnya.
Kegiatan ini turut dihadiri kepala daerah dan perwakilan dari 10 kabupaten/kota lainnya di Sultra, antara lain Walikota Kendari, Bupati Kolaka, Muna, Muna Barat, Konawe Selatan, Konawe Utara, Buton, Buton Utara, Buton Tengah, dan Kolaka Timur.
Rangkaian acara juga diisi diskusi panel dan pemaparan teknis, membahas inventarisasi Hak Pengelolaan Lahan (HPL), integrasi sistem informasi geospasial, serta strategi pembangunan kawasan transmigrasi berbasis potensi lokal dan budaya daerah.
Antusiasme tinggi dari peserta menunjukkan bahwa transmigrasi kini tidak lagi sekadar wacana, tetapi telah bergerak dari data menuju aksi nyata. Gubernur Sultra berharap agar hasil forum ini segera ditindaklanjuti.
“Kita tidak ingin perencanaan ini berhenti di forum saja. Saya ingin hasil rapat ini segera ditindaklanjuti dengan aksi konkret di lapangan,” pungkasnya
