Reporter: Muh Ardiansyah R
Editor: La Ode Adnan Irham
KENDARI – Indeks daya saing Sulawesi Tenggara (Sultra) berada jauh di bawah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Sedangkan di semua provinsi se-Sulawesi, berada di level yang sama.
“Sulawesi Selatan lebih maju, datanya lebih lengkap, Sultra belum sempurna, makanya 2020 kita mulai memetakan menghitung itu semua, agar kita bisa tercatat dalam standar daya saing nasional,” ungkap Kepala Balitbang Sultra, Sukanto Toding, Jumat (6/12/2019).
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Sultra, melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), mulai memetakan standar daya saing Sultra pada empat bidang.
Masing-masing, infrastruktur, kelembagaan, Sumber Daya Manusia (SDM) dan kedalaman inovasi. Pengukuran itu penting untuk mengetahui seberapa besar daya saing Sultra dengan daerah lain.
Sukanto Toding juga menyebut, adanya indeks standar daya saing yang akurat, akan membantu iklim investasi swasta di Sultra.
Baca Juga :
- Gerindra Sultra Akhirnya Tuntaskan Perbaikan Jalan Rusak di Lambuiya Konawe
- Harmin Dessy Paparkan Program Kemenangan di Pilkada Konawe di Hadapan Puluhan Ribu Massa Yang Hadiri Kampanye Akbar
- Empat Artis Ibu Kota Ikut Meriahkan Kampanye Akbar Paslon No 3 Harmin dan Dessy di Lapangan Sepak Bola Desa Humboto Uepai, Ribuan Massa dari 28 Kecamatan Turut Memeriahkannya
“Seberapa sih daya saing kita Sultra dengan provinsi lain di Indonesia, selanjutnya akan jadi standar pengukuran nasional, ada 78 indikator, tahun 2020 mulai berjalan,” jelasnya saat di temui Mediakendari.com, Jumat (6/12/2019).
Standarisasi berperan penting dalam fasilitasi transaksi kegiatan sektor swasta di daerah. indeks daya saing akan mendukung pengembangan industri, mempromosikan kemajuan ilmiah dan mengatur tata pemerintahan sosial.
Kata Sukanto, bagi negara-negara maju, standar digunakan sebagai infrastruktur melindungi pasar di wilayah Technical Barier to Trade dan untuk menguasai pasar dunia.