KALEIDOSHKOP

DBD Ancam Masyarakat Muna, Enam Orang Positif Terjangkit

442
×

DBD Ancam Masyarakat Muna, Enam Orang Positif Terjangkit

Sebarkan artikel ini
Kepala Seksi pelayanan dan penunjang Medic RSUD Raha, Mardiana. (Foto : Erwino/mediakendari.com)

Reporter : Erwino
Editor : Kang Upi

RAHA – Penyakit demam berdarah dengue atau DBD mulai mengancam masyarakat di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Berdasarkan catatan RSUD Raha, sebanyak enam orang dinyatakan positif terjangkit DBD.

Kepala Seksi Pelayanan dan Penunjang Medic RSUD Raha, Mardiana menjelaskan, untuk di tahun 2019 ini, di bulan Februari sudah terdapat enam orang yang positif terkena DBD baik kategori dewasa dan anak.

“Dari tanggal 1 Februari sampai saat ini sudah ada enam orang yang positif DBD, empat dewasa dan empat anak. Masing-masing berasal dari dalam dan luar kota,” ungkap Mardiana saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (6/2/2019).

Namun masih beruntung, kata Mardiana, setelah diberikan penanganan intensif di RSUD, keenam penderita DBD tersebut dapat disembuhkan. Menurutnya, untuk data DBD pada tahun 2018 lalu di Raha, sebanyak 39 orang.

Untuk itu, Mardiana menghimbau masyarakat jika terdapat gejala DBD pada seseorang harus segera dibawa ke rumah sakit atau puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis, agar tak menimbulkan korban jiwa.

“Awal gejalanya kan karena panas tinggi, nah kalau sudah begitu lebih baik diperiksa secepatnya. Jangan nanti sudah parah baru dibawa ke rumah sakit,” terangnya.

Ia juga meminta masyarakat untuk menerapkan prinsip hidup sehat. Sebab, diketahuinya bahwa kesadaran masyarakat masih kurang khususnya terkait kesehatan lingkungan.

Disebutkannya, bahwa penyakit DBD disebabkan virus yang menyebar melalui gigitan nyamuk aedhes aeghepty. Untuk mencegah penyebarannya, perlu dilakukan pemberantasan terhadap jentik nyamuk agar tidak berkembang biak.

Dikonfirmasi atas hal ini, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Muna Asdiman Maani menegaskan, bahwa pihaknya tidak tinggal diam. Hingga sejauh ini, instansi yang dipimpinnya itu gencar melakukan langkah kongkrit, seperti penyuluhan dan sosialisasi terhadap masyarakat serta melakukan penyemprotan asap (Foging) di sarang nyamuk.

“Kita sudah lakukan penyuluhan ke masyarakat dan pengasapan di tempat-tempat yang memang terindikasi sebagai sarang nyamuk,” jelas Asdiman Maani. (A)

You cannot copy content of this page