HEADLINE NEWSWAKATOBI

Demo BST di Wakatobi Ricuh, Masa Aksi dan Polisi Alami Luka

751
Demonstrasi Wakatobi
Korlap Aksi, Emen La Huda yang luka karena bentrok. Foto : Asrul Hamdi

Reporter : Asrul Hamdi

Wakatobi – Puluhan masa aksi yang tergabung dalam Gerakan Aktifis Mahasiswa (GAM), Barisan Orator Mahasiswa Kepulauan Buton (BOM-Kepton) dan Gerakan Masyarakat Kabupaten Wakatobi Bersatu menggelar aksi demonstrasi menuntut penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) tahap dua di hadapan Kantor Bupati Wakatobi.

Aksi unjuk rasa ini berujung bentrok dengan aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol-PP) Wakatobi, Senin 6 Juli 2020.

Bentrokan terjadi ketika masa aksi mencoba menerobos barisan pengamanan yang berjaga didepan gerbang Kantor Bupati Wakatobi, dikarenakan hanya 10 orang masa aksi yang diminta pihak Pemda Wakatobi untuk ditemui. Namun masa aksi menolak dan meminta agar perwakilan Pemda menemui masa aksi didepan Kantor Bupati Wakatobi.

Aksi saling dorong antara masa aksi dengan pihak pengamanan terjadi, salah seorang dari masa aksi, Rozik mengatakan tiba-tiba dirinya dilempar oleh oknum Pol-PP menggunakan air mineral kemasan. Menurut amatan wartawan Mediakendari.com di lokasi demo, hal ini merupakan pemicu aksi saling lempar.

“Kita tidak terima pemukulan ini. Atas kejadian ini kita akan ambil langkah hukum supaya oknum Pol-PP tersebut diproses dan pecat saja sekalian,” ungkap Rozik.

Akibat bentrokan, sejumlah masa aksi mengalami luka memar. Koordinator Lapangan (Korlap) aksi Emen La Huda termasuk salah seorang yang mengalami luka dipelipis kiri serta seorang anggota Polres Wakatobi mengalami luka dibagian kepala akibat terkena lemparan batu.

Atas kejadian yang menimpa dirinya, Eman menginginkan agar para pelaku pemukulan bisa ditindak tegas dan dicopot dari jabatannya.

“Siapapun yang telah melakukan tindakan pemukulan agar dicopot dari jabatannya, kami datang demo terkait penyaluran BST tahap dua. Saya tidak tahu apa penyebabnya kenapa bisa sampai dibuat seperti ini dan saya dilukai. Saya akan ambil langkah hukum, kita juga meminta transparansi data BST mulai tahap satu sampai tahap dua,” kata Eman kepada awak media.

Sementara, saat dikonfirmasi Kapolres Wakatobi, AKBP Anuardi menerangkan pihaknya akan bersikap tegas dan profesional atas kejadian tersebut.

“Kita lagi lidik siapa yang melakukan pemukulan, anggota kita juga ada satu yang luka dibagian kepala,” kata AKBP Anuardi kepada sejumlah wartawan.

Atas kejadian tersebut, Gerakan Aktifis Mahasiswa (GAM), Barisan Orator Mahasiswa Kepulauan Buton (BOM-Kepton) dan Gerakan Masyarakat Wakatobi Bersatu telah resmi melaporkan ke Polres Wakatobi. (b).

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version