FEATURED

Desa Maperaha Masih Terendam Bajir, Warga Butuh Perhatian Pemkab Mubar

386
×

Desa Maperaha Masih Terendam Bajir, Warga Butuh Perhatian Pemkab Mubar

Sebarkan artikel ini

MEDIAKENDARI.COM, LAWORO- Sebuah pemandangan yang unik  terlihat di Desa Maperaha, Kecamatan Sawerigadi Kabupaten Muna Barat (Mubar) Sulawesi Tenggara (Sultra)  sebanyak Tiga buah rumah mendadak jadi rumah terapung layaknya rumah di kampung Bajo pesisir pantai.

Keunikan tersebut muncul, ketika hujan yang tidak kunjung redah  mengguyur  Kabupaten Mubar selama kurang  lebih satu bulan terkahir ini, dan mengakibatkan beberapa rumah di Kecamatan Sawerigadi, khususnya di Desa Maperaha terendam genangan air hujan.

Atas kejadian itu,  Warga terpaksa bergotong royong membuat jembatan darurat, sebagai jembatan penghubung menuju rumahnya masing-masing.

“Kita mau lewat dimana, hujan tidak pernah berhenti dan sudah Satu Minggu air tidak pernah surut disini, dan salah satu solusinya kita bikin jembatan seperti ini untum,” kata Laode Bone yang sedang mengerjakan jembatan penghubung tepat depan rumahnya, Jumat (9/6/2017).

Di tempat yang sama juga Latariki menuturkan,  bahwa sebelumnya, ketinggian air diperkirakan hampir dua meter. Ketinggian air menghampiri instalasi listrik rumahnya.

“Untung ini airnya sudah agak turun. Kalau kemarin-kemarin airnya hampir sampai di  instalasi listrik itu,” ucap Latariki sambil menunjukan bekas batas ketinggian air di dinding rumahnya kepada sejumlah media.

Latariki juga mengungkapkan, untung saja, kemarin pada saat air naik, dapurnya berbentuk rumah panggung. Sehingga, dijadikanlah dapur  tempat menyimpan barang-barang.

“Pada saat naik air, barang-barang yang bisa diangkat kita kasih pindah diatas,  termasuk kulkas. Dan tinggal lemari saja yang tersisa terendam banjir karena tidak bisa diangkat karena berat,” keluh Latariki.

Banjir di desa itu,  warga setempat mengaku belum mendapatkan bantuan dari Pemkab Mubar. Pembuatan jembatan darurat pun warga mepergunakan material papan milik mereka sendiri.

Bupati memang turun lihat situasi banjir, tapi fokusnya hanya di Kampung Guali dan titik-titik lainya.

“Disini belum ada yang turun bantuan pak, dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga belum kelihatan. Mungkin belum ada instruksi dari pak bupati. Padahal kemarin saat Bupati meninjau lokasi, BPBD juga ikut keliling juga tapi hanya ikut-ikutan”,kesalnya.

Atas kejadian tersebut,  warga setempat,  korban banjir berharap agar Pemkab Mubar mencarikan solusinya, seperti masyarakat yang ada di Guali.

“Disini masih banyak rumah warga yang tergenang air akibat tidak adanya saluran dan drainase,” harap warga setempat.

Laporan : Muh. Tonasa
Editor     : Redaksi

You cannot copy content of this page