KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), H Ali Mazi, SH mengikuti kegiatan Talkshow Governor’s Forum on Energy Transition secara webinar Rabu, 09 Maret 2022.
Kegiatan tersebut mendapat apresiasi dari Dewan Energi Nasional. Diberi kesempatan pertama, Ali Mazi memberikan pemaparan
secara runtut dan sistematis bahwa transisi energi sebagai program pemerintah malalui program bauran energi membangun struktur energi nasional dalam rangka menciptakan energi hijau seperti panas bumi, tenaga surya (PLTS) dan tenaga bayu.
Baca Juga : Mengenaskan, Karyawan Salon Kecantikan di Baubau Ditemukan Tewas Bersimbah Darah
Hal ini telah dilakukan Ali Mazi dengan membangun penerangan jalan toronipa sepanjang 15 kilometer menggunakan energi matahari. Kebijakan tersebut dilakukan karena energi fosil (BBM) semakin tidak ekonomis dalam pengoperasian dan bisa berakibat pasokan tenaga listrik berkurang.
Gubernur Sultra dua periode itu menerangkan terkait transisi energi merupakan satu dari tiga isu kunci presidensi G20. Indonesia dan pemerintah daerah memiliki kontribusi untuk pencapaian target transisi energi nasional, salah satunya dengan instrumen rencana umum energi daerah (RUED) lebih ambisius.
Ali Mazi menyampaikan bahwa Pemprov Sultra sejak 2021, bersama DPRD telah menetapkan Perda Nomor 2 tentang RUED. Targetnya selaras dengan target nasional. Dalam bentuk impelmentatif Ali Mazi telah melakukan langkah-langkah seperti mendorong investasi dan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) melalui pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLIPb).
Ali Mazi juga telah melakukan launching dan sosialisasi penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis bateray (KBLBB) sebagai tindak lanjut Pergub Nomor 48 tahun 2021 tentang penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis bateray dan instruksi Gubernur Nomor 024/586 tahun 2021 tentang percepatan implementasi program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan serta Surat Edaran Gubernur Sultra nomor 024/618 tentang penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB). Sebagia bukti konkret, pada 17 Januari 2022 bersama PT PLN (Persero) Kendari meresmikan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di Kendari.
Baca Juga : Residivis Curanmor di Kendari Kembali Dibekuk Polisi
Ali Mazi menjelaskan ada tiga langkah yang dilakukan yakni melaksanakan koordinasi pengembangan EBT jenis energi surya dengan pemerintah Kabupaten/Kota dan pemerintah pusat. Kemudian melakukan pembinaan dan sosialisasi pengembangan energi pada pemerintah kabupaten/kota serta penyediaan data rencana pengembangan energi surya di Sultra.
Jawaban orang nomor satu di Bumi Anoa itu mendapat tepukan tangan dari peserta talkshow. Menurutnya, tantangan yang perlu diselesaikan dalam akselerasi pemanfaatan energi surya seperti keterbatasan kewenangan dan anggaran pemda, masih kurangnya sosialisasi ke masyarakat, kurangnya koordinasi dan pelibatan unsur-unsur terkait dalam upaya pemanfaatan energi surya serta masih tingginya biaya investasi dalam pemanfaatan energi surya.
Ali Mazi memamparkan bahwa komitmen yang dilakukan dengan mengeluarkan surat imbauan Gubernur Sultra tentang pembangunan instalasi PLTS atap (Roofstop) pada bangunan pemerintah, BUMN dan BUMD serta pihak swasta dan masyarakat. Selanjutnya membentuk forum energi daerah yang terdiri dari unsur-unsur terkait sebagai upaya peningkatan koordinasi dan kerjasama dalam pencapaian target bauran energi daerah dan mendorong pemanfaatan EBT, khususnya energi surya secara mandiri dengan mekanisme pembiayaan atau pendanaan dari BUMDes dan Koperasi.
Ia mengaku dukungan dari pemerintah pusat sebagai penyedia regulasi dan anggaran untuk pengembangan energi surya di daerah serta dukungan dan kolaborasi dari semua unsur terkait untuk akselerasi pengembangan dan pemanfaatan energi surya termasuk dunia usaha dan produsen PLTS.
Baca Juga : PS Kolut Wakili Sultra Diajang Piala Soeratin 2022 di Surabaya
Keseluruhan jawaban Ali dianggap telah mewakili seluruh informasi terkait kesiapan pemerintah daerah dalam mengimplementasikan EBT di daerah. Dua gubernur lainnya yakni Bali dan Maluku hanya memberikan pendapat secara umum terkait kebijakan daerahnya.
Menanggapi pemaparan Ali Mazi, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Energi Nasional, Djoko Siswanto menganggap lompatan diharapkan dapat dicontoh oleh daerah lainnya.
Sementara Arifin Tasrif menyatakan bahwa Ali Mazi telah melakukan kebijakan energi rama lingkungan yang sangat baik dan sesuai dengan harapan dewan energi nasional serta mendukung untuk pembangunan energi surya pada pulau Buton dan Muna diperbatasan atau ujung pulau jika disambungan dengan jembatan penghubung. Selain itu, Tasrif juga mengapresiasi kepemimpinan Ali Mazi sehingga Bandara betoambari telah menggunakan roofstop (atap surya) sebagai sumber energi listrik di bandara Baubau.
Tasrif optimis dengan keseriusan Ali Mazi untuk bisa memberdayakan perusda sebagai decision maker dalam penggunaan EBT di Sultra tentunya didukung oleh instansi terkait dan pemerintah pusat.
Anggota Dewan Energi Nasional, Herman Darmawan dan Yusra Khan mengapresiasi dan merasa kagum dengan lompatan-lompatan strategis dan akurat oleh Ali Mazi dalam memberdayakan EBT sebagai alternatif tenaga listrik di Sultra. Seluruh rangklaian kegiatan yang dilakukan selalu mendapat aplaus buat Ali Mazi sebagai salah satu Gubernur yang telah melakukan terobosan-terobosan strategis dalam pembangunan EBT sebagai kebijakan yang ramah lingkungan dan hemat biaya untuk kemaslahatan masyarakat Sulawesi Tenggara. Selanjutnyas kegiatan talkshow berjalan dengan datar setelah Gubernur Sultra menyelesaikan seluruh pemaparannya. (Adv).
Penulis : Redaksi