Reporter : Erlin
Editor : Taya
LAINEA – Tindak lanjut dari hasil kesepakatan antara PT. WIN dan masyarakat Torobulu yang dimediasi Kepolisian Resort Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Kamis (14/3/2019) untuk melakukan verifiakasi lahan bersengketa oleh masyarakat dan kuasa hukum gagal dilakukan karena penjaga keamanan (security) mengancam mereka dengan senjata tajam.
Baca Juga :
- Paripurna RAPBD 2021, Dewan Konsel : Pemkab Perlu Cermat Agar Anggaran Tidak Defisit
- Kapolda Sultra Resmikan Kantor Satlantas dan Polsek Atari Jaya
- Dispar Konsel Bantu Mainan Edukasi Kepada Taman Baca Wicaksana Laghawa Bhayangkari
- Soal Rekomendasi PAW Senawan, KPU Konsel Bakal Klarifikasi Dua Pihak
- Pemkab Konsel Mulai Vaksinasi Covid-19 Februari Mendatang
- Pemda Konsel Dukung Program Kementan
Samsuddin SH.CIL yang merupakan salah seorang kuasa hukum pemilik lahan menjelaskan sebelum selesai verifikasi lahan security perusahaan memasuki wilayah dan membawa barang senjata tajam dan mengancam sambil berteriak-teriak.
“Yang mana orangnya,” Samsuddin menirukan suara security yang berteriak.
Karena merasa terancam atas tindakan security PT.WIN verifikasi lahan dihentikan dan memilih pulang. Apalagi keamanan dari Polres Konsel hanya menurunkan dua orang personil.
“Jadi kami merasa terancam dengan kelakuan para security verifikasi lahan kami hentikan dan kami juga sayangkan personil keamanan yang diturunkan hanya dua orang saja, padahal pada pertemuan sudah di sepakati akan menurunkan personil yang cukup, ” kesalnya.
Baca Juga :
- Perbankan dan OJK Diharapkan Dukung Koperasi dan UMKM di Sultra
- Ridwan Bae: Tiga Gubernur Sultra Jadi Pelopor Berdirinya Jembatan Bahteramas
- Donor Darah HUT TNI ke-75, Lanal Kendari Kumpulkan 51 Kantong Darah
- ASN Pemprov Sultra “Puasa” Gaji Setengah Bulan
- Maju di Pilkada Konsel, RAG Minta Doa dan Dukungan ke Anggota FKPPI Sultra
- Disperindag Sultra Wanti-wanti Pangkalan dan Pengecer Elpiji Tidak Kongkalikong
Akan tetapi lanjut Samsudin, pihaknya akan tetap melakukan upaya hukum dan masyarakat pemilik lahan akan tetap menutup aktivitas perusahaan tersebut di lahan bersengketa sebelum ada titik kejelasan.
Hingga berita ini ditayangkan belum ada konfirmasi dari Polres Konsel dan Perusahaan PT. WIN. terkait minimnya personil yang diturunkan saat verifikasi. Saat media ini berusaha mengkonfirmasi Kasat Reskrim Iptu Fitrayadi melalui sambungan teleponnya tidak dijawab.