HEADLINE NEWSPERISTIWA

Diguyur Hujan Dua Hari, Dua Sungai di Andoolo Meluap

1021
Evakuasi kendaraan roda dua yang hendak menyeberang di Sungai Anggotawe, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara yang meluap, Senin (27/5/2019). Foto:Erlin/Mediakendari.com/a

Reporter: Erlin

Editor : Taya

ANDOOLO – Hujan yang menguyur selama dua hari di Desa Andoolo, Kecamatan Andoolo, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara mengakibatkan debit volume air dua sungai di desa tersebut meluap.

Dua sungai tersebut yakni Sungai Roraya dan Sungai Anggotawe mengenangi pemukiman warga hingga ke jalan raya. Banjir yang kerap terjadi bila musim hujan tiba sudah menjadi langganan warga dan juga pengendara.

Salah seorang warga Desa Andoolo, Jamran yang juga Kepala dusun satu menjelaskan, banjir tersebut dikarenakan sempitnya aliran sungai sehingga debet volume air meluap pada saat hujan.

“Meskipun Andoolo itu daerah kawasan hutan, tetapi kerap jadi langganan banjir setiap tahunnya,” ungkapnya.

Disamping itu kata jambran, ada beberapa anak sungai yang mengalir di daerah itu, seperti Kali Alengge yang sering meluap karena kali tersebut begitu sempit.

Jamran merinci, ada tiga rumah warga yang telah digenangi banjir setinggi lutut kaki. Tak ada korban jiwa dan kerugian besar karena warga setempat telah mengantisipasi untuk mengevakusai barang-barang mereka ke tempat yang lebih tinggi.

“Sungai Anggotawe yang meluap hingga ke jalan raya mengakibatkan pengendara sulit untuk melewati derasnya arus sungai,” jelasnya.

Kepala Desa Andoolo, Zainal Silondae menjelaskan, banjir yang kerap melanda desanya itu sudah beberapa kali mengusulkan bantuan ke pemerintah setempat untuk dibuatkan tanggul penahan air dan normalisasi (pelebaran) beberapa sungai yang sering meluap.

“Kami sudah pernah mengusulkan bantuan ke pemerintah setempat dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konsel dan Dinas Sosial (Dinsos), tetapi pihak Pemda setempat mengungkapkan bahwa ini ranahnya Pemerintah Provinsi,” ungkapnya.

Zainal mengatakan, untuk normalisasi kali Anggotawe pihaknya meminta untuk diluruskan sepanjang 500 meter.

“Kalau ini sudah diluruskan otomatis volume air tidak akan lagi meluap sampai ke jalan raya, begitupun di Sungai Roraya meskipun sudah dinormalisasi kalau tidak dibuatkan tanggul tetap akan meluap,”katanya.

“Meskipun kali alengge sempit tapi apabila sungai roraya sudah dibuatkan tanggul dan pembuangan ke sungai roraya sudah normalisasi (perlebar). Artinya saluran pembuangan air tambahan hujan, bisa menampung curah hujan tinggi sekalipun,” tambahnya.

Zainal berharap pemerintah setempat maupun pemertintah provinsi ada perhatian, untuk merealisasikan permohonan Pemerintah Desa agar Desa Andoolo yang berada di ibukota Konsel tidak menjadi langganan banjir.

Dari pantauan awak mediakendari.com tim dari BPBD Konsel maupun Dinas Sosial belum ada di lokasi banjir hingga berita ini di tayangkan.(a)

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version