Reporter: Muh. Ardiansyah R.
Editor: Kang Upi
KENDARI – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Sultra (P3APPKB) Sulawesi Tenggara (Sultra) membahas tingginya angka kekerasan pada laki-laki dan perempuan usia 13-17 tahun.
Kepala Dinas P3APPKB (Sultra), Andi Tenri Rawe Silondae mengatakan pihaknya menaruh perhatian pada rendahnya kualitas hidup dan peran perempuan dalam di bidang pembangunan.
“Masih tingginya kekerasan pada perempuan dan anak termasuk tindak pidana perdagangan orang, serta masih tingginya angka kelahiran total (TFR),” kata Andi Selasa, (10/12/2019).
Untuk itu, Kata Andi, pada tahun 2020 mendatang pihaknya akan melaksanakan pelatihan sistem perlindungan anak dan rapat koordinasi forum anak daerah, sehingga dapat dilakukan intervensi dini dengan melakukan tindakan pencegahan agar anak tidak mengalami korban kekerasan.
“Melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2020 akan melakukan upaya dan langkah kesejahtetaan dan perlindungan anak,” ungkapnya kepada MEDIAKENDARI.com.
Selain itu, menyusun kebijakan pemenuhan hak anak dan menyusun aksi rencana daerah pencepaian pemenuhan anak melalui pelatihan fasilitator kota layak anak.
Baca Juga :
- Gerindra Sultra Akhirnya Tuntaskan Perbaikan Jalan Rusak di Lambuiya Konawe
- Harmin Dessy Paparkan Program Kemenangan di Pilkada Konawe di Hadapan Puluhan Ribu Massa Yang Hadiri Kampanye Akbar
- Empat Artis Ibu Kota Ikut Meriahkan Kampanye Akbar Paslon No 3 Harmin dan Dessy di Lapangan Sepak Bola Desa Humboto Uepai, Ribuan Massa dari 28 Kecamatan Turut Memeriahkannya
“Kita melakukan pelatihan sistem perlindungan dan akan mensosialisasi pembentukan kabupaten/kota layak anak,” katanya.
Ditempat yang sama, Staf Ahli Kementerian Bidang Komunikasi dan Pembangunan, Ratna Susianawati menyambut baik diskusi yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sultra dalam mencegah kekerasan yang terjadi pada anak dan perempuan.
“Dengan memperhatikan kekerasan yang terjadi pada anak dan perempuan yang sudah menjadi realita di Sultra khususnya singgah menjadi perhatian kita bersama,” bebernya Ratna.