NEWS

Dinas PU Baubau Mencoba Benahi Sanitasi Masyarakat dari Sekedar Galian Menjadi Kedap

805
×

Dinas PU Baubau Mencoba Benahi Sanitasi Masyarakat dari Sekedar Galian Menjadi Kedap

Sebarkan artikel ini
Kompas.com

BAUBAU, MEDIAKENDARI.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Baubau mencoba membenahi sanitasi berupa septi tank masyarakat di daerah itu dari sekedar galian tanah menjadi septi tank kedap.

Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse mengatakan sanitasi harus menjadi perhatian karena berkaitan dengan keberlangsungan lingkungan. Saat ini limbah masyarakat baik kakus maupun non kakus dengan jumlah penduduk sekitar 169 ribu jiwa tentu dibuang ke dalam tanah atau ke laut.

Monianse mengungkapkan sudah saatnya pemerintah mengajak masyarakat menggunakan septi tank yang kedap baik itu buatan pabrik atau buatan sendiri dengan menggunakan bahan semen.

“Di dalam tanah itu ada sumber air masyarakat. Kalau kita tidak tata sejak sekarang nanti ada waktu kota kita ini krisis air tanah. Sudah ada regulasi terbaru kita nanti baik bangunan pemerintah, swasta maupun masyarakat kita mensyaratkan agar membuat septi tank yang tidak bocor. Septi tank yang bocor itu memang agak lama penuh karena meluber kemana-mana. Khawatirnya kita nanti sampai pada titik yang menjadi sumber air masa depan,” ungkap Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse ditemui Senin, 26 Desember 2022.

Menurut politisi PDIP itu, sanitasi erat kaitannya dengan persoalan stunting yakni infeksi yang menahun. Ia mencontohkan bila sanitasi mencemari air yang kemudian dikonsumsi oleh ibu hamil maka potensi bayi yang lahir dari ibu hamil itu dapat terkena stunting.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Kota Baubau, Andi Hamzah menambahkan tujuan pembenahan sanitasi seiring sejalan dengan target pemerintah pusat yang ingin mencapai target 90% masyarakat menggunakan sanitasi kedap.

Ia menyebut, saat ini di daerah eks pusat Kesultanan Buton itu, warga yang memiliki sanitasi standar baru mencapai presentase sekira 25%.

“Yang kita harapkan sanitasi itu adalah bagaimana kita menjaga air bawah tanah kita jangan tercemar karena persoalan air tanah ini menjadi kebutuhan pokok kita. Misalnya ketika kita dalam posisi menggunakan air tanah yang sudah tidak bersih secara tidak langsung mempengaruhi kesehatan kita. Mungkin satu dua hari tidak mempengaruhi tapi jangka panjangnya pasti akan bermasalah. Seperti stunting, kan bukan persoalan satu dua hari tapi lama baru kita rasakan,” ungkapnya.

Mantan Sekretaris Bappeda Kota Baubau mengaku pihaknya menyiapkan anggaran senilai kurang lebih Rp 6 miliar untuk membenahi sanitasi di Kota Baubau dengan rincian rencana membangun 600 unit septi tank kedap air.

“Kita memberikan contoh kepada masyarakat. Jadikan kita buatkan septi tank standar, masyarakat yang kelola dan gunakan. Pemerintah posisinya hanya memantau,” tandasnya.

Penulis : Ardilan

You cannot copy content of this page