BAUBAUMETRO KOTAWISATA

Diprotes Masyarakat, Pembangunan Menara Pandang di Pantai Nirwana Baubau Dipindahkan

1024
×

Diprotes Masyarakat, Pembangunan Menara Pandang di Pantai Nirwana Baubau Dipindahkan

Sebarkan artikel ini
Lokasi pembangunan menara pandangan di Pantai Nirwana yang diprotes warga, Foto : Istimewa

Reporter : Ardilan

Editor : Kang Upi

BAUBAU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Baubau memindahkan lokasi pembangunan menara pandangan di Pantai Nirwana Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Lokasi pembangunan menara ini dipindahkan setelah menuai protes dari masyarakat. Pemindahan ini juga berdasarkan hasil rapat dengan instansi terkait di Kantor BPBD Baubau, Senin (25/11/2019).

“Kita bongkar dan mundurkan kurang lebih 10 meter kebelakang dari lokasi awal dibangun. Memang ada kerugian tapi itu resiko. Kita hanya menjawab isu miring dari masyarakat bahwa mereka terganggu dengan itu,” kata Kepala BPBD, La Ode Muslimin Hibali ditemui usai rapat.

Dijelaskannya juga, BPBD Kota Baubau membangun menara tersebut untuk mengawai keselamatan wisatawan di Pantai Nirwana. Sebab, sudah beberapa kali terjadi peristiwa wisatawan yang tenggelam.

“Ada yang tenggelam, tidak ada yang bertanggung jawab. BPBD ingin hadir disitu dengan rescue-nya. Waktu pengerjaannya tetap sama karena kita dikejar waktu ini. Tadi sudah disanggupi perencana dan pemborongnya,” ujarnya.

Ditemui terpisah, salah seorang wisatawan lokal, Muhammad Awal menjelaskan, lokasi pembangunan menara pantau tersebut memang membuat pengunjung seperti dirinya kurang nyaman.

Baca Juga :

“Menaranya dibangun terlalu dekat dengan laut. Baru ditempat biasa anak-anak main-main kalau lagi di pantai. Coba dibangun jangan disitu kah supaya tidak mengganggu aktifitas masyarakat yang berwisata,” tutur Awal.

Selain itu, Awal juga mengaku risau karena menara pantau dibangun di lokasi tersebut, maka menara itu rubuh akibat dihantam ombak khususnya saat air laut sedang pasang (naik).

“Memang bagus niatnya BPBD tapi kalau air laut naik ini menara bisa tumbang karena dihantam ombak yang keras. Bagus kalau misalnya rubuh tidak kena orang, tapi kalau saat itu ada pengunjung kan bisa gawat. Itu yang saya takutkan,” ungkap Awal. /B

You cannot copy content of this page