KENDARIMETRO KOTAPEMPROVWISATA

Dispar Sultra Tetapkan 7 Destinasi Prioritas Penyangga Wakatobi, Siap Dongkrak Pariwisata 2026

24
Kepala Dispar Sultra, Belli Tombili.

KENDARI, MEDIAKENDARI.com – Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus memperkuat arah pembangunan sektor pariwisata dengan menetapkan tujuh destinasi prioritas penyangga Wakatobi. Penetapan ini menjadi langkah strategis menyambut peningkatan aktivitas wisata pada 2026, sekaligus mempertegas posisi Sultra sebagai salah satu kawasan wisata bahari unggulan di Indonesia Timur.

Kepala Dispar Sultra, Belli Tombili, mengungkapkan bahwa tujuh destinasi prioritas tersebut telah ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Nomor 310 Tahun 2022. Selanjutnya, konsep ini dipadukan dalam Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPARDA) untuk memastikan arah pengembangan berjalan terstruktur dan berkelanjutan.

“Tujuh destinasi ini menjadi klaster utama penyangga Wakatobi. Tahun 2026 akan menjadi momentum kita untuk memulai geliat besar event-event tematik di kawasan tersebut,” ujarnya.

Destinasi yang masuk kategori prioritas meliputi Kawasan Teluk Kendari, Toronipa, Labengki yang dikenal dengan daya tarik bahari, Kawasan Mangrove Buton Utara sebagai pusat ekowisata, Kawasan Benteng Keraton Buton sebagai ikon budaya dunia, serta Kawasan Karst Pulau Muna dengan keunikan geologisnya.

Selain itu, terdapat Kawasan Matarombeo Konawe Utara yang menjadi surga pendakian, Rawa Aopa Watumohai Konawe Selatan yang berstatus Taman Nasional, dan Pulau Padamarang yang menawarkan pesona perairan jernih dan panorama tropis.

Belli menegaskan, ketujuh destinasi ini tidak hanya berfungsi sebagai penyangga Wakatobi, tetapi juga sebagai magnet baru untuk wisata bahari, budaya, dan petualangan. Pemerintah akan mengintegrasikan pengembangan tiap kawasan melalui gelaran event berbasis klaster destinasi yang akan dimulai pada 2026.

Event tersebut diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan sekaligus memperkenalkan potensi lokal di tingkat nasional maupun internasional. Selain penguatan event lokal, Sultra juga bersiap mengambil peran besar dalam penyelenggaraan kegiatan internasional Sail to Indonesia.

Kegiatan rutin yang menghadirkan puluhan kapal layar dari berbagai negara ini akan dikolaborasikan dengan tujuh destinasi prioritas yang telah ditetapkan. Pemerintah provinsi menyiapkan lima titik persinggahan kapal, yakni di Buton Utara, Wakatobi, Buton Selatan, Kolaka, dan Buton Tengah.

“Kita menargetkan 50 hingga 100 kapal layar singgah di perairan Sultra. Ini peluang besar untuk memperluas promosi pariwisata kita,” jelas Belli.

Ia mengatakan, jika memungkinkan, para pelayar internasional juga akan diarahkan singgah di Buton Tengah guna menambah nilai kunjungan dan memperkenalkan lebih banyak destinasi.

Pemerintah daerah telah menyiapkan berbagai skema penyambutan, termasuk pertunjukan budaya, paket wisata lokal, dan kolaborasi dengan pelaku usaha pariwisata. Dengan langkah strategis tersebut, Dispar Sultra optimis tahun 2026 akan menjadi fase kebangkitan pariwisata daerah.

Pengembangan tujuh destinasi prioritas diharapkan mampu menciptakan persebaran ekonomi yang lebih merata, membuka peluang usaha baru bagi masyarakat lokal, serta memperkuat posisi Sulawesi Tenggara sebagai salah satu pintu utama wisata bahari Indonesia.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version