DaerahKESEHATANNEWS

Disperindag Buteng Tak Punya Anggaran Pengadaan Masker untuk Pedagang

846
×

Disperindag Buteng Tak Punya Anggaran Pengadaan Masker untuk Pedagang

Sebarkan artikel ini
Suasana Pasar Tradisional Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah, Minggu 12 April 2020. Foto: Syaud Al Faisal/Mediakendari.com

Reporter: Syaud Al Faisal / Editor: La Ode Adnan Irham

LABUNGKARI – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Buton Tengah tak punya anggaran pengadaan masker maupun perlengkapan cuci tangan untuk para pedagang di pasar yang hingga kini masih beraktivitas seperti biasanya.

Apalagi Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Provinsi Sulawesi Tengara tidak melarang aktivitas di pasar-pasar tradisional, meski pasar dinilai salah satu tempat paling berpotensi terjadi penularan dan penyebaran Covid-19. Di

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Buton Tengah, Usman Mbolosi saat dikonfirmasi mengatakan, tidak bisa berbuat banyak misalnya dalam pengadaan masker maupun tempat cuci tangan di pasar-pasar, karena semua dilakukan terpusat melalui Dinas Kesehatan.

“Baru baru ini sudah diatur pergeseran anggaran melalui rapat pemda, pembagian masker serta tempat cuci tangan akan ditangani oleh Dinas Kesehatan,” ujarnya.

Agar hal ini tidak tumpah tindih, Kata Usman, Disperindag Buton Tengah terus berkoordinasi dengan Disperindag Provinsi untuk dapat membantu dalam pengadaan masker maupun alat cuci tangan disetiap pasar pasar tradisional dalam mengantisipasi penyebaran covid 19.

Tiga hari kedepan rencananya Dinas Perindag Provinsi akan membagikan masker maupun tempat cuci tangan dan akan disebar di beberapa pasar tradisional.

“Saat ini kami masih menunggu. Kalau pemda Buteng semua diserahkan ke Dinkes dalam memenuhi perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD), kami itu hanya lebih kepada pemantauan harga,” pungkasnya.

Amatan Mediakendari.com, kondisi salah satu pasar tradisional Kecamatan Mawasangka masih seperti hari-hari biasa.

Transaksi jual beli antara pedagang dan pembeli juga terlihat tanpa menggunakan masker. Pun jarak, juga tak sesuai anjuran, dimana antar pedagang masih berdekatan.

Pedagang buah, Yusti (42) mengaku hingga sekarang tidak mengetahui pasti tentang penggunaan masker saat berdagang.

“Saya tidak tau imbauan pakai masker, kalau pakai masker saat berdagang saya tidak nyaman,” pungkasnya. (B)

You cannot copy content of this page