MUNA BARAT

Ditemukan Meninggal di Pasar Wameo Baubau, Jasad Warga Mubar Dievakuasi Sesuai Protokol Covid-19

356
Jasad Sahyudin dievakuasi sesuai standar penanganan covid-19 oleh tim gugus tugas pencegahan covid-19 Kota Baubau, Sabtu 16 Mei 2020. Foto: Adhil/mediakendari.com

Reporter: Adhil

BAUBAU – Sesosok jasad pria parubaya ditemukan tertunduk kaku dalam kondisi tidak bernyawa di dalam sebuah mobil bak terbuka di Pasar Tradisional Wameo, Kota Baubau, Sabtu 16 Mei 2020, sekitar pukul 11.00 Wita.

Pria yang diketahui bernama Sahyudin (67) merupakan warga asal Kabupaten Muna Barat yang berkunjung ke Kabupaten Buton, sehari sebelumnya, Jumat 15 Mei 2020, untuk menjenguk istrinya yang berprofesi sebagai bidan.

Istrinya sendiri tinggal di Desa Barangka, Kabupaten Buton yang seharinya beraktifitas sebagai petugas kesehatan di Puskesmas Desa Barangka.

Ditemui di lokasi kejadian, Istri korban, Narti mengungkapkan, dirinya bersama korban datang ke Kota Baubau untuk berbelanja beberapa kebutuhan pokok.

Bahkan setiba di pasar, korban sempat meminta izin untuk membeli obat di apotek. Namun naas, sepulang berbelanja istri korban malah mendapati suaminya tertunduk kaku didalam mobil.

“Kasian, kalau saya tau dia sakit tidak mungkin kita pergi di Baubau ini. Memang suamiku ini punya riwayat penyakit jantung dan lambung. Baru tadi malam dia minum juga kopi, padahal dia ini tidak biasa minum kopi. Kasian suamiku dia sudah tinggalkan kita,” kata Narti dengan suara terbata-bata.

Sementara itu, Kapolres Baubau, AKBP Rio Tangkari SIK ditemui di lokasi kejadian mengungkapkan, berdasarkan hasil identifikas awal, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Sebagaimana diutarakan istrinya, AKBP Rio Tangkari SIK juga menduga jika kematian korban, diakibatkan penyakit jantung yang dideritanya dan menyerang korban secara tiba-tiba.

“Saat mendapatkan laporan, tim inavis Polres Baubau langsung menuju lokasi kejadian. Sebelum dibawa ke rumah duka, korban terlebih dahulu dibawa ke  RSUD Baubau untuk pemeriksaan lebih lanjut sesuai standar penanganan covid-19,” terang AKBP Rio Tangkari.

Dari amatan di lokasi kejadian, proses evakuasi korban dilakukan oleh sejumlah tim medis menggunakan standar penanangan covid 19, yakni menggunakan alat pelindung diri lengkap.

Selain itu, pada jasad korban juga disemprotkan cairan disinfenktan, untuk mencegah hal yang tidak diinginkan khususnya penyebaran wabah covid-19.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version